Makassar | Mediapesan – Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Makassar, Hj. Andi Muliati, angkat suara menanggapi dugaan praktik pungutan liar (pungli) di sekolah yang ia pimpin.
Isu tersebut mencuat setelah beberapa orang tua siswa mempertanyakan adanya pengumpulan dana yang disebut-sebut tak melalui prosedur resmi.
Ini murni kesalahpahaman, terang Andi Muliati saat ditemui di ruang kerjanya, Senin, 4 Agustus 2025. Tidak ada penjualan barang atau pungutan yang bertentangan dengan aturan. Yang terjadi adalah sebagian orang tua secara sukarela mengumpulkan dana, itu pun sebelum surat edaran resmi keluar.
Isu dugaan pungli ini menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan wali murid, terutama di media sosial dan grup percakapan daring.
Andi menilai, simpang siur informasi ini terjadi akibat miskomunikasi antara pihak sekolah dan orang tua siswa.
Sekolah bukan institusi komersial, ujarnya. Kami hanya memberikan pelayanan, bukan menjual apa pun. Kalau pun ada kebutuhan tertentu, semuanya dibahas secara musyawarah dan tidak ada unsur paksaan.
Ia menegaskan, seluruh kebijakan yang menyangkut partisipasi orang tua selalu dilandaskan pada prinsip keterbukaan.
Kami tidak pernah memaksa siapa pun. Semua kegiatan yang melibatkan orang tua didasarkan pada kesepakatan bersama.
Pihak sekolah, lanjutnya, menyayangkan penyebaran informasi yang belum terverifikasi dan berpotensi menimbulkan stigma negatif terhadap lembaga pendidikan.
- Iklan Google -
Sebaiknya, jika ada yang belum dipahami, langsung datang dan klarifikasi. Jangan sampai asumsi berkembang jadi fitnah, kata dia.
Lebih jauh, Andi Muliati menekankan bahwa prioritas utama SMP Negeri 2 Makassar adalah mendidik siswa agar unggul secara akademik dan berkarakter.
Nilai-nilai akhlak, kedisiplinan, dan penghormatan kepada guru serta orang tua menjadi fondasi pendidikan di sekolah tersebut.
Kami ingin anak-anak tumbuh menjadi generasi yang cerdas, beretika, dan punya akal sehat. Ini hanya bisa tercapai kalau ada sinergi antara sekolah, siswa, guru, dan para orang tua, ujarnya menutup perbincangan.