Mediapesan | Denpasar – Di tengah derasnya arus informasi digital dan maraknya fenomena disinformasi global, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Warmadewa menggandeng University of Zagreb, Kroasia, untuk membedah isu strategis dalam seminar internasional bertajuk “Digital Media, AI, and Propaganda: Perspectives from the Global South.”
Acara ini digelar pada Senin lalu, 13 Oktober 2025, di Auditorium Sri Ajnadewi, Fakultas Teknik dan Perencanaan Universitas Warmadewa, Denpasar.
Kegiatan akademik lintas benua ini menghadirkan empat pembicara utama: Prof. Lidija Eret, Ph.D., dan Prof. Hrvoje Cvijanović dari Faculty of Political Science, University of Zagreb; serta Ni Putu Dinda Kalpika Putri, S.A.P., M.AP., dan I Putu Adi Permana Putra, S.A.P., M.AP. dari FISIP Universitas Warmadewa.

Diskusi berlangsung interaktif dengan moderator Anastacia Patricia Novlina Nurak, S.IP., M.IP., dosen FISIP yang dikenal aktif mengkaji isu komunikasi politik digital.
Wakil Dekan Bidang Administrasi, Keuangan, Kepegawaian, dan Riset (BARPK) FISIP Universitas Warmadewa, Dra. Lilik Antarini, M.Erg., mewakili dekan dalam sambutannya menegaskan pentingnya kerja sama internasional sebagai wujud pertukaran gagasan akademik.
Kehadiran para profesor dari University of Zagreb menjadi simbol persahabatan dan kolaborasi akademik antara Eropa dan Global South, ujarnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari Program Mobilitas Erasmus+, yang membuka ruang kolaborasi global di bidang pendidikan tinggi.
Melalui program ini, universitas di berbagai belahan dunia dapat saling belajar dan membangun jejaring keilmuan yang berkelanjutan.
Tema seminar dinilai sangat kontekstual dengan perubahan sosial akibat perkembangan teknologi digital.
- Iklan Google -
Media dan kecerdasan buatan (AI) kini memegang peran kunci dalam membentuk persepsi publik, memengaruhi perilaku politik, hingga menjadi medium propaganda baru.

Disinformasi yang beredar di ruang digital, kata para pembicara, kerap dimanfaatkan untuk membingkai isu publik sesuai kepentingan tertentu.
Pemaparan tentang AI sebagai akselerator propaganda sangat mencerahkan. Saya jadi paham bagaimana algoritma digital membantu framing politik, ujar Bagus, salah satu peserta seminar.
Poin krusialnya adalah fokus pada Perspectives from the Global South yang relevan dengan konteks disinformasi di Indonesia.
FISIP Universitas Warmadewa menekankan pentingnya literasi digital dan kemampuan berpikir kritis di tengah banjir informasi.
Melalui seminar ini, peserta diajak memahami bagaimana menjaga integritas informasi publik dan menautkan isu global dengan realitas lokal Indonesia.
Pihak fakultas berharap kegiatan ini tidak berhenti sebagai forum diskusi, tetapi menjadi langkah awal bagi kolaborasi riset, pertukaran mahasiswa, dan pengembangan kurikulum antara Universitas Warmadewa dan University of Zagreb.