MEDIAPESAN, Makassar/Kuala Lumpur – Dalam langkah strategis memperluas jaringan akademik internasional, Open University Malaysia (OUM) dan Universitas Wira Bhakti (UWB) Makassar resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk kolaborasi di berbagai bidang, mulai dari akademik hingga pengembangan teknologi.
Penandatanganan dilakukan secara daring melalui surat elektronik pada Jumat lalu (23/5).
Penandatanganan MoU ini menjadi penanda awal kemitraan lintas negara yang melibatkan aktor-aktor utama dari masing-masing institusi.
Dari pihak OUM, MoU ditandatangani oleh Prof. Dr. Ahmad Izanee Awang, President/Vice-Chancellor, dan Prof. Datuk Dr. Mohd Tajudin MD Ninggal, Vice President/Deputy-Chancellor (Academic and Research).
Sementara itu, dari UWB Makassar, penandatanganan diwakili oleh Dr. Ir. Abdul Haris, ST, SE, MM, selaku Rektor, serta A. Imam Zulfikar Mustaman, SE, S.IP, MM, Wakil Rektor I bidang Akademik dan Kemahasiswaan.
Langkah ini bukan muncul tanpa fondasi. Sebelumnya, penjajakan telah dilakukan dalam kunjungan langsung oleh pihak UWB Makassar ke kampus OUM di Kuala Lumpur pada 5–6 Mei 2025.
Pertemuan tersebut diadakan di Ruang Rapat Open University Malaysia dan mempertemukan Dr. Ir. Affandy Agusman Aris, ST, MT, SE, MM, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UWB, dengan Prof. Datuk Dr. Mohd Tajudin.
Berbicara kepada media, Dr. Affandy menegaskan pentingnya kemitraan ini dalam mendorong pertumbuhan kualitas pendidikan lintas negara.
Penandatanganan MoU ini menjadi langkah awal bagi kedua institusi untuk bergerak bersama dalam memperkuat kerja sama akademik, memperluas program studi, serta mendorong pengembangan teknologi dan sumber daya manusia, ujarnya.
MoU ini mencakup tujuh bidang kerja sama utama:
1. Kolaborasi Akademik: Termasuk pertukaran mahasiswa, dosen, dan kolaborasi program studi.
2. Pengembangan Kurikulum Bersama: Seperti program double degree dan joint degree.
3. Penelitian Kolaboratif: Untuk memperkuat hasil publikasi ilmiah dan riset antar institusi.
4. Pengembangan SDM: Pelatihan dan workshop untuk peningkatan kapasitas tenaga pengajar.
5. Peningkatan Reputasi Global: Memperluas daya saing dan daya tarik kedua kampus di tingkat internasional.
6. Perluasan Jaringan Institusional: Menjadi penghubung bagi kerja sama yang lebih luas di kawasan Asia Tenggara.
7. Inovasi Teknologi: Mendorong sinergi dalam riset dan pengembangan teknologi pendidikan.
Semoga kerja sama ini membawa manfaat nyata bagi kedua belah pihak, dan menjadi model kolaborasi produktif antar universitas di kawasan, pungkas Dr. Affandy.