MEDIAPESAN – Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan (PWM Sulsel), Dr. H. Mawardi Pewangi, melakukan kunjungan ke Universitas Muhammadiyah Enrekang (UNIMEN) pada Kamis untuk memantau perkembangan institusi dalam setahun terakhir.
Dr. Mawardi disambut oleh Rektor UNIMEN, Dr. Drs. H. Syawal Sitonda, M.Ag, bersama para wakil rektor dan pejabat struktural kampus.
Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau kemajuan akademik dan infrastruktur kampus.
- Iklan Google -
Jasa Pembuatan Website Berita
Alhamdulillah, perkembangan UNIMEN selama satu tahun terakhir cukup menggembirakan, baik dari aspek pembangunan fisik maupun nonfisik, kata Rektor Syawal.
Ia menambahkan bahwa kampus telah membenahi halaman depan serta membentuk Koperasi Surya UNIMEN sebagai unit usaha pendukung keuangan institusi.
UNIMEN juga membuka empat program studi baru sejak 2024, terdiri dari tiga program sarjana dan satu program magister.
Jasa Pembuatan Website Berita
Dr. Mawardi menekankan pentingnya perubahan dari dalam institusi untuk mencapai kemajuan.
Perubahan harus dimulai dari dalam. Dibutuhkan ikhtiar, doa, dan kesungguhan, ujarnya, mengutip ayat Al-Qur’an yang menekankan pentingnya usaha sebelum mengharap perubahan dari Tuhan.
Ia mendorong civitas akademika untuk menjadikan kampus sebagai prioritas utama.
- Iklan Google -
Luangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memajukan UNIMEN. Kalau perlu, anggap UNIMEN sebagai istri pertama, ujarnya secara metaforis.
Mawardi juga mengingatkan pentingnya kebersamaan, musyawarah dalam menyelesaikan perbedaan, dan ketaatan terhadap kebijakan pimpinan.
Wakil rektor hanya tiga atau empat orang, tapi pembantu rektor adalah seluruh civitas akademika, tegasnya.
Terkait penerimaan mahasiswa baru, Mawardi menyarankan perbaikan tampilan fisik kampus dan optimalisasi promosi digital.
Ia juga mendorong pelibatan pimpinan cabang dan ranting Muhammadiyah dalam menjaring calon mahasiswa.
UNIMEN, yang terletak di Enrekang, Sulawesi Selatan, merupakan salah satu perguruan tinggi baru dalam jaringan Muhammadiyah.
