MEDIAPESAN, Makassar – Proses seleksi penerimaan murid baru (SPMB) untuk tingkat SMK, SMA unggulan, dan sekolah berasrama di Sulawesi Selatan akan segera memasuki tahap akhir, dengan pengumuman hasil seleksi dijadwalkan pada Selasa, 3 Juni.
Antusiasme masyarakat terlihat tinggi sejak pendaftaran dibuka, terutama di empat sekolah negeri favorit di Kota Makassar.
Namun, menjelang pengumuman, kekhawatiran mulai mencuat terkait potensi masuknya siswa di luar kuota resmi.
Muslimin Yunus, Ketua Media Online Indonesia (MOI) Sulawesi Selatan dan pengamat pendidikan, mengingatkan pentingnya menjaga transparansi dan integritas proses seleksi.
Kami mengapresiasi sistem seleksi digital yang dijalankan pemerintah, tetapi tetap perlu diwaspadai potensi permainan di belakang layar, ujarnya pada Senin (2/6).
Jangan ada siswa tambahan yang masuk di luar mekanisme resmi, karena itu akan merusak kepercayaan publik.
SPMB tahun ini mencakup jalur zonasi, afirmasi, perpindahan orang tua, kemitraan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), serta jalur prestasi.
Data dari Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan mencatat puluhan ribu pendaftar di seluruh wilayah provinsi.
Proses seleksi melibatkan Dinas Pendidikan, pihak sekolah, panitia PPDB, serta para orang tua calon siswa. MOI Sulsel menilai pengawasan publik sangat penting untuk mencegah penyalahgunaan sistem.
Empat sekolah negeri unggulan di Makassar—SMAN 1, SMAN 2, SMAN 5, dan SMAN 17—menjadi pusat perhatian karena tingginya jumlah pendaftar dan reputasi akademik
Menurut Muslimin, adanya potensi siswa “titipan” bisa merugikan peserta yang seharusnya lolos secara sah.
Jangan sampai siswa berprestasi tersingkir karena praktik tidak sehat, tegasnya.
MOI Sulsel mendorong keterbukaan data, pelibatan media dan LSM, serta penolakan terhadap segala bentuk intervensi eksternal oleh pihak sekolah demi menjaga kredibilitas lembaga pendidikan.
Pengumuman hasil seleksi dijadwalkan pada 3 Juni 2025.