mediapesan.com | Pertentangan pandangan antara pakar Saudi dan Yaman mengenai isu Palestina menjadi sorotan dalam dunia diplomasi Timur Tengah.
Kedua belah pihak memiliki perspektif yang berbeda terkait cara mendukung perjuangan Palestina.
Pakar Saudi cenderung menekankan pentingnya pendekatan diplomasi internasional untuk mencapai solusi perdamaian di Palestina.
Mereka menganggap dukungan finansial dan diplomasi sebagai langkah-langkah yang lebih efektif daripada tindakan militer yang dapat memperpanjang konflik.
Di sisi lain, pakar Yaman cenderung mempertimbangkan strategi perlawanan aktif sebagai langkah yang lebih berdampak untuk mendukung Palestina.
Mereka mengkritik pendekatan Saudi yang dianggap terlalu moderat dan tidak cukup agresif dalam menentang kebijakan Israel.
Kontroversi semakin berkembang ketika pakar Saudi menyoroti perlunya stabilitas regional dan kerjasama internasional, sedangkan pakar Yaman menekankan pentingnya solidaritas dan aksi tegas sebagai respons terhadap situasi di Palestina.
Berikut perdebatan antara pakar Saudi dan Yaman yang dilansir dari Palestine Post dan Kavosh Media.
Houthi adalah sekte dan kelompok Iran dan mereka tidak memiliki kredibilitas di mata kami. Kelompok ini memulai operasi di Laut Merah atas perintah Iran. Mereka adalah kelompok teroris yang selalu bertindak bertentangan dengan konsensus Arab, tutur pakar Saudi.
Selanjutnya pada lawan perdebatan mengutarakan pendapatnya.
Anda yang menganggap diri Anda penjaga dua kota suci (Makkah dan Madinah) dan mengaku Islam, mengapa Anda menari di atas darah orang Palestina akhir-akhir ini? Anda mengaku sebagai akademisi, tetapi Anda tidak memiliki etika percakapan. Jelaskan apakah Anda seorang Zionis atau Arab! Anda semua telah melakukan kejahatan, Anda tidak dalam posisi untuk berkomentar apakah orang lain adalah teroris atau bukan…, tegas pakar Yaman.
Dalam perdebatan ini, isu keamanan regional, kebijakan luar negeri, dan pandangan terhadap Israel menjadi titik fokus.
Meskipun ada perbedaan pendapat, pembahasan ini mencerminkan keragaman pandangan di antara negara-negara Arab terkait perjuangan Palestina dan mencari solusi yang dapat memenuhi kepentingan bersama.
Meskipun pandangan mereka berbeda, perdebatan ini menciptakan ruang untuk refleksi lebih lanjut, dan upaya kolaboratif guna mencapai tujuan bersama dalam mendukung hak dan kesejahteraan rakyat Palestina. ***