(mediapesan) – Kelompok bersenjata Houthi Yaman kembali menjadi sorotan internasional setelah melancarkan serangan yang disebut berhasil menjangkau target sejauh 2.000 kilometer.
Menurut laporan Bloomberg yang dikutip (27/12/2024), bahwa Houthi kini dianggap sebagai ancaman strategis bagi Israel karena kemampuan jarak jauh yang sulit diantisipasi.
Mantan diplomat Amerika Serikat, James Jeffrey, menyatakan bahwa menghentikan Houthi adalah tantangan besar.
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Uzi Rubin, insinyur pertahanan udara Israel, yang mengakui bahwa kelompok tersebut memiliki strategi eskalasi yang terukur dan efektif.
Rubin juga menambahkan bahwa serangan Houthi tidak hanya berdampak secara fisik, tetapi juga psikologis.
Sistem peringatan dini seperti sirene telah berubah menjadi tekanan mental bagi warga Israel.
Mantan komandan Unit Manajemen Krisis Israel, Doron Hadar, menegaskan bahwa serangan Houthi yang terus berlanjut telah menciptakan ketegangan ekstrem.
Ia menyebut, “Serangan mereka dirancang untuk membuat kita gila.”
Houthi sendiri, melalui saluran media mereka, menyatakan bahwa fasilitas militer dan infrastruktur penting Israel kini menjadi target sah.
Pernyataan ini semakin menegaskan keberanian Houthi dalam meningkatkan operasi militernya.
Dengan eskalasi ini, banyak pihak mempertanyakan bagaimana Israel dan sekutunya akan merespons ancaman yang semakin nyata dari kelompok Houthi.
Ketegangan di kawasan diperkirakan akan terus meningkat, terutama mengingat potensi dampak strategis dari serangan-serangan tersebut. ***