Makassar (mediapesan) – Hari Antikorupsi Sedunia menjadi momentum bagi berbagai elemen masyarakat untuk menegaskan kembali komitmen mereka dalam memerangi korupsi, (12/12/2024).
Di Makassar, mahasiswa dari berbagai organisasi turut menyuarakan keprihatinan terhadap maraknya kasus korupsi yang dinilai semakin merugikan rakyat kecil.
Salah satunya adalah aksi dari Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Simbuang-Mappak (IPPEMSI) Makassar, yang menggelar demonstrasi di depan Kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Jalan Urip Sumoharjo.
Aksi tersebut dilatarbelakangi dugaan penyelewengan anggaran oleh mantan Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin.
Dalam orasinya, Lias Masarrang, Koordinator Lapangan IPPEMSI Makassar sekaligus anggota Departemen SDM, menegaskan bahwa keputusan untuk turun ke jalan diambil karena melihat ketimpangan dan dugaan permainan para elit yang dinilai telah mengkhianati masyarakat.
Kami hadir di Kejati Sulsel karena melihat adanya ketidakadilan yang membuat masyarakat kecil menjadi korban. Salah satunya adalah penarikan anggaran infrastruktur jalan yang dilakukan secara tiba-tiba oleh Bahtiar Baharuddin saat masih menjabat sebagai Penjabat Gubernur Sulsel. Hingga kini, tidak ada penjelasan yang jelas terkait ke mana anggaran itu dialihkan, ujar Lias dalam orasinya.
Menurutnya, keputusan tersebut berdampak besar pada masyarakat, terutama di daerah yang sangat membutuhkan pembangunan infrastruktur.
Kami sudah berulang kali mencoba menemui beliau saat masih menjabat, namun selalu diabaikan. Bahkan setelah beliau dipindah ke Sulawesi Barat, tidak ada respons sama sekali. Kami juga sudah mencoba berdialog dengan PJ Gubernur Sulsel yang baru, Prof Zudan, namun hasilnya nihil, tambah Lias.
Langkah Tegas dan Kerja Sama dengan Kejati Sulsel
Setelah menyampaikan orasi, perwakilan IPPEMSI Makassar diterima oleh pihak Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan.
Mereka secara resmi melaporkan dugaan penyelewengan tersebut dan mendesak agar kasus ini segera diselidiki.
Kejaksaan Tinggi Sulsel, melalui perwakilannya, berjanji akan menindaklanjuti laporan tersebut dengan serius.
Kami sepakat untuk bekerja sama dengan Kejati Sulsel dalam upaya memberantas korupsi. Ini juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menegaskan komitmen untuk menuntaskan kasus-kasus korupsi di Indonesia hingga ke akar-akarnya, ujar Lias menutup aksinya.
Momentum Melawan Korupsi
Aksi ini menunjukkan bahwa peringatan Hari Antikorupsi Sedunia bukan sekadar seremonial belaka.
Melalui gerakan ini, IPPEMSI Makassar berharap agar masyarakat, khususnya di Sulawesi Selatan, semakin sadar akan pentingnya bersatu melawan korupsi yang terus menggerogoti negeri.
Sebuah pesan yang tegas dan lugas dari para mahasiswa: korupsi adalah musuh bersama yang harus dilawan, tanpa kompromi. ***