Laut Merah (mediapesan) – Wibawa kapal induk Amerika Serikat yang selama ini dikenal sebagai simbol kekuatan militer, kini mulai luntur setelah berhadapan dengan pasukan yang tak terduga.
Di Laut Merah dan Laut Arab, kapal induk AS yang biasanya dianggap tak terkalahkan justru terhalau oleh pasukan Yaman, yang dikenal dengan julukan “pasukan sarung.”
Pasukan Yaman, dengan keberanian dan strategi cerdik, berhasil menggoyahkan dominasi kapal induk raksasa tersebut.
- Iklan Google -
Pertempuran yang sebelumnya dianggap tak seimbang, kini menunjukkan bahwa kekuatan laut tak melulu ditentukan oleh ukuran dan teknologi canggih, melainkan oleh taktik yang pintar dan semangat juang yang tinggi.
Kejadian ini mengubah pandangan banyak pihak mengenai kekuatan militer global, di mana pasukan yang tak diduga bisa memberikan perlawanan sengit.
Kapal Induk USS Abraham Lincoln Tinggalkan Asia Barat karena Kerusakan
Kapal induk USS Abraham Lincoln milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) meninggalkan kawasan Asia Barat setelah mengalami kerusakan parah.
Jasa Pembuatan Website Berita
Juru bicara Angkatan Laut AS mengungkapkan bahwa kapal tersebut mengalami kerusakan pada lambung, hancurnya tiga sistem pertahanan, serta kerusakan pada tiga pesawat tempur.
Selain itu, landasan pacu kapal juga terganggu. Sebagai pengganti, Gugus Tugas “Vinson” akan segera dikerahkan untuk melanjutkan operasi di wilayah tersebut.
- Iklan Google -
Kapal Induk Abraham Lincoln Jadi Rongsokan, Ditarik ke Pantai untuk Dibangun Kembali
Kapal induk USS Abraham Lincoln kini menjadi rongsokan setelah dihantam 20 rudal dan pesawat tak berawak dari Yaman dalam sebuah serangan dahsyat.
Pertempuran sengit selama delapan jam di Laut Merah mengubah perairan itu menjadi lautan api.
Kerusakan parah pada kapal induk ini memaksa pihak militer untuk menariknya ke pantai untuk proses perbaikan dan rekonstruksi.
Serangan ini menandai salah satu babak baru dalam ketegangan global, dengan dampak yang luar biasa bagi kekuatan militer AS di kawasan tersebut.
Kini, kapal induk AS harus merenung, apakah wibawa mereka masih utuh di tengah ancaman dari pasukan yang begitu terlatih dan penuh kejutan. ***
