MEDIAPESAN, Makassar – Aksi mogok kerja buruh pelabuhan dan penahanan koper maupun barang milik penumpang di Pelabuhan Makassar menjadi viral di media sosial pada Senin (26/5).
Hal itu memicu kekhawatiran publik mengenai layanan dan kenyamanan penumpang kapal.
Video yang pertama kali beredar di TikTok menunjukkan sejumlah penumpang tertahan akibat tidak adanya tenaga kerja bongkar muat di area pelabuhan.
Sejumlah komentar dari warganet menyoroti ketidakpastian tarif jasa buruh dan dugaan pungutan liar.
Menanggapi situasi tersebut, Kepala Cabang PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Makassar, Darmawan, mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki hubungan langsung dengan para buruh pelabuhan.
PT Pelni tidak melarang buruh membawa barang penumpang. Yang kami persoalkan adalah praktik pungutan tidak wajar yang dibebankan kepada penumpang, ujar Darmawan.
Ia mencontohkan adanya kasus di mana penumpang dikenakan biaya hingga Rp100 ribu untuk pengangkutan satu kardus mi instan, yang harga jualnya di pasaran sekitar Rp65 ribu.
Penumpang merasa seperti dirampok, tambah Darmawan, yang juga mengkritik penanganan barang seperti bawang dan telur yang dicampur di area penumpang, padahal seharusnya ditempatkan di palka kapal sesuai aturan kargo “Red Pack”.
Pelni menegaskan bahwa pengelolaan buruh pelabuhan berada di bawah tanggung jawab pihak ketiga seperti Shipper, EMKL, PBM, serta koperasi buruh yang diawasi oleh Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Utama (KSOPU) Makassar.
Yang berurusan langsung dengan buruh itu Shipper dan EMKL PBM, bukan kami, kata Darmawan.
PT Pelni mendesak adanya penertiban aktivitas bongkar muat oleh otoritas terkait demi menjamin keselamatan dan kenyamanan penumpang kapal di pelabuhan nasional.
Saya selaku buruh pelabuhan makassar cuman ketawa dengar berita yang tidak jelas ini🤣🤣 kardus mie instan harga jasa buruh nya 100rb sedangkan harga jual di pasaran kardus mie instan seharga 65rb,,,
Siapa gerangan penumpang yang memakai jasa buruh untuk sebuah kardus mie yg sangat ringan itu,, kalau memang betul ada yang seperti itu mana buktinya,, orang juga tidak akan percaya cuman sekardus mie instan beratnya juga gak sampai 10kg mau bayar 100rb🤣😂🤣😂
Mikir pake otak yahh pak darmawan pak kepala cabang di makassar,, mending bawa sendiri ngapain pake buruh cuman sekardus mie instan di hargai 100rb,,,
Yang ngerampok anggota eluuu yg di bagian label bagasi masa 2 kardus penumpang di suruh bayar bagasi 500rb,,,
Jelas jelas di tiket sudah tertera free bagasi 40kg /org. Mereka juga biasa rombongan 5 sampai 10 org ke atas malah free bagasi nya gak di kasih,,,
Memang benar pak. Buruh pelabuhan sering memberi tarif yg tidak wajar. Sehingga kami terpaksa mengangkat sendiri ke kapal, meski bolak balik . Kami sendiri selalu mengalami kejadian tersebut. Mohon agar diberi aturan agar kami tak merasa berat membayar. Disisi lain kami juga membutuhkan jasa buruh, namun bila tarif liar dan nggak beraturan tentunya kami keberatan
Terima kasih atas tanggapannya