MEDIAPESAN – Kebakaran hebat telah melanda kawasan permukiman padat di Jalan Andi Tonro 6, Kelurahan Pa’baeng-baeng, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, pada Jumat (16/5), menghanguskan sejumlah rumah dan membuat puluhan warga kehilangan tempat tinggal.
Api mulai berkobar sekitar pukul 15.15 WITA dan berhasil dipadamkan dua jam kemudian pada pukul 17.00 WITA, berdasarkan laporan sementara dari relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Makassar.
Dugaan awal menyebutkan bahwa kebakaran dipicu oleh korsleting listrik.
Delapan rumah dilaporkan terdampak—empat di antaranya rusak berat, satu rusak sedang, dan tiga lainnya rusak ringan, kata Marwati, relawan SIBAT PMI Tamalate.
Sebanyak 14 kepala keluarga atau 63 jiwa terdampak dalam insiden ini.
Tidak ada korban luka maupun jiwa yang dilaporkan, namun banyak warga kehilangan harta benda dan terpaksa mengungsi ke tempat lain.
Salah satu rumah yang terbakar adalah milik keluarga korban kekerasan seksual yang kasusnya sempat menjadi sorotan publik.
Anak perempuan berusia 6 tahun, korban kekerasan tersebut, kini kembali mengalami trauma usai rumahnya terbakar.
Api dari belakang rumah tiba-tiba membesar karena angin kencang. Anak saya sedang tidur di atas rumah, saya langsung angkat dan lari keluar, ujar sang ibu, Hasna, saat ditemui di lokasi.
Kami tidak sempat menyelamatkan apa-apa, hanya baju di badan dan beberapa surat penting. Sekarang kami menumpang di rumah sepupu, tambahnya.
Hasna mengatakan keluarganya kini berfokus pada dua hal utama: menjaga kondisi psikologis anaknya dan membersihkan puing-puing agar bisa mendirikan tenda darurat di lahan bekas rumah mereka.
Harapan saya, pemerintah segera menyalurkan bantuan. Saya juga berharap UPT PPA Kota Makassar dan Tim Bantuan Hukum dari Peradi bisa berkoordinasi untuk menjamin kepentingan terbaik anak saya, yang kembali mengalami trauma akibat kejadian ini, ujarnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada media yang terus mengikuti perkembangan kondisi keluarganya.
Terima kasih atas dukungan moril dari tim media. Semoga saya kuat menjalani ujian ini, ucapnya dengan suara lirih.
Meskipun tidak ada fasilitas umum yang terdampak, aliran listrik sempat padam di sekitar lokasi kebakaran.
Tim dari PLN telah bekerja untuk memulihkan aliran listrik pada pukul 18.00 WITA.
Bantuan mendesak yang dibutuhkan saat ini mencakup tenda dan perlengkapan dasar keluarga-family kit.
Penanganan bencana melibatkan berbagai unsur, termasuk BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran, TNI/Polri, RT/RW, Babinsa, Linmas, serta relawan SIBAT PMI Tamalate.