mediapesan.com | Akhmad Syarifuddin Daud, yang akrab disapa Ome, mantan Wakil Wali Kota Palopo, mengumumkan kesiapannya untuk ikut berkontestasi dalam Pemilihan Wali Kota Palopo 2024.
Ome saat ini fokus membangun konsolidasi dengan partai politik yang siap mengusungnya dalam pertarungan tersebut.
Dalam sebuah wawancara melalui WhatsApp pada Jumat lalu (17/05/2024), Ome menyampaikan harapannya untuk mendapatkan doa restu dari seluruh lapisan masyarakat Palopo.
Insya Allah, saya akan maju dalam Pilwalkot Palopo 2024. Saya memohon doa restu kepada seluruh warga masyarakat agar saya bisa terpilih menjadi Wali Kota Palopo nantinya, ujarnya.
Fokus pada Penanganan Banjir dan Pengembangan Ekonomi
Ome mengidentifikasi banjir sebagai masalah utama yang dihadapi Kota Palopo.
Ia menegaskan bahwa pihaknya telah menyusun program penanganan banjir yang mencakup langkah jangka pendek, menengah, dan panjang.
Banjir adalah pekerjaan rumah utama kita. Kami sudah memiliki program untuk mengatasinya, mulai dari langkah-langkah jangka pendek hingga jangka panjang, katanya.
Ia juga menyoroti pentingnya menjadikan Palopo sebagai kota tujuan pendidikan dan meningkatkan ekonomi lokal.
Ome berencana mendorong penciptaan lapangan kerja guna menekan angka pengangguran, yang pada gilirannya akan meningkatkan daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.
Pembenahan Tata Kelola Pemerintahan dan Infrastruktur
Ome menekankan bahwa tata kelola pemerintahan yang baik dan infrastruktur yang memadai adalah prioritas utama.
Kota Palopo tidak memiliki hasil bumi dan pertambangan, sehingga kita harus menjadi pusat jasa, niaga, dan perdagangan. Kita juga harus mengintegrasikan pengelolaan pelabuhan dengan Kawasan Industri Terpadu (CIPA), jelasnya.
Ia juga menyebutkan perlunya menyempurnakan tata kelola pemerintahan untuk membuatnya lebih efektif.
Palopo memiliki devisa yang besar, sekitar 200 miliar rupiah, menurut informasi yang kami terima. Ini juga menjadi pekerjaan rumah kita, tambahnya.
Membangun Palopo sebagai Daerah Hub, Akselerasi Pembangunan
Dengan posisi strategis yang mengapit enam kabupaten/kota, Ome berharap Palopo bisa menjadi daerah hub (HAP) yang mendukung percepatan pembangunan.
Kita ingin agar Palopo menjadi penyangga atau penghubung bagi daerah sekitarnya, sehingga bisa mendorong akselerasi pembangunan dan menyerap tenaga kerja lebih banyak, katanya.
Program Jangka Panjang: Kolam Retensi dan Drainase
Ome juga mengusulkan pembangunan kolam retensi sebagai solusi jangka panjang untuk masalah banjir dan sebagai sarana rekreasi dan edukasi.
Kolam retensi ini berfungsi sebagai waduk serta tempat rekreasi warga. Saat musim kemarau panjang, kolam ini bisa menjadi penyangga bagi PDAM dan irigasi pertanian, tambahnya.
Untuk jangka pendek, ia berencana membangun sumur resapan di beberapa daerah yang sering terkena banjir, seperti Amasangan, Belimbing, dan Mandala.
Kita akan meninjau kembali master plan drainase untuk memastikan sesuai dengan kondisi yang ada, tuturnya.
Menyerap Tenaga Kerja dan Meningkatkan Daya Beli
Ome menekankan pentingnya menyerap tenaga kerja untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat.
Pengangguran tinggi adalah masalah utama, termasuk di kalangan sarjana. Jika masyarakat memiliki pekerjaan, daya beli akan meningkat, dan ini akan memperkuat ekonomi lokal, ujarnya.
Menjadikan Palopo Kota Pendidikan
Dengan adanya sekitar 14 perguruan tinggi di Palopo, Ome berambisi menjadikan Palopo sebagai kota pendidikan kedua setelah Makassar di Sulawesi Selatan.
Dengan Palopo sebagai kota tujuan pendidikan, kita berharap ada efek berganda yang positif bagi masyarakat sekitar, seperti peningkatan perputaran uang dan pertumbuhan ekonomi melalui berdirinya kos-kosan, rumah makan, dan berbagai kebutuhan lainnya, pungkasnya. ***
(pl)