Tiongkok | Mediapesan – China Evergrande, raksasa properti yang pernah jadi simbol kejayaan sektor real estat Tiongkok, resmi dihapus dari daftar perdagangan Bursa Hong Kong.
Langkah ini menandai babak baru krisis panjang perusahaan yang terlilit utang ratusan miliar dolar AS.
Delisting dilakukan setelah Evergrande gagal memenuhi berbagai kewajiban keuangan dan tidak mampu memberikan rencana restrukturisasi yang meyakinkan.
Dampaknya, para kreditur—mulai dari bank internasional hingga kontraktor lokal—kini harus menghadapi kerugian besar tanpa kejelasan pemulihan aset.
Evergrande selama ini menjadi sorotan karena mencerminkan masalah struktural sektor properti Tiongkok: pertumbuhan agresif yang ditopang utang, melemah ketika regulasi ketat dan penurunan penjualan menghantam pasar.
Pemerintah Tiongkok sejauh ini belum memberi sinyal bailout langsung, namun terus mendorong stabilisasi pasar perumahan untuk meredam efek domino ke perekonomian.
Delisting Evergrande juga mengirim pesan keras ke industri properti Tiongkok: era ekspansi tanpa batas telah berakhir.
Para analis menilai kasus ini akan menjadi pelajaran mahal bagi pengembang lain untuk lebih berhati-hati dalam mengelola utang dan kepercayaan investor.