Iran (mediapesan) – Penurunan tanah yang terjadi sekitar 10 meter dari Naqsh-e Rostam dan hanya berjarak 300 hingga 500 meter dari Persepolis menjadi perhatian serius.
Peneliti dari Universitas Shiraz, dilansir dari saluran tasnim, Kamis (17/10/2024), mengungkapkan bahwa penyebab utama fenomena ini adalah pengambilan air secara tidak terkendali untuk keperluan pertanian di wilayah Marvdasht, Takht Jamshid, dan Naghse Rostam.
Hal ini menyoroti masalah serius di Iran terkait pengelolaan sumber daya air yang tidak efisien dan berdampak negatif pada lingkungan dan pertanian.
Tindakan yang diperlukan adalah penegakan ketat aturan pengambilan air untuk memastikan keberlanjutan sumber daya air dan melindungi ekosistem yang rentan.
Fenomena penurunan tanah ini terlihat dalam bentuk retakan besar yang mengkhawatirkan, mengingat lokasi retakan tersebut sangat dekat dengan situs-situs bersejarah yang diakui dunia.
Berdasarkan data dari citra radar satelit, provinsi ini telah mengidentifikasi sekitar 70 wilayah dengan tanda-tanda penurunan tanah yang signifikan, dengan beberapa dataran diakui sebagai wilayah paling kritis.
Pemerintah dan para ahli geologi tengah mempertimbangkan langkah-langkah darurat untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada situs-situs sejarah yang memiliki nilai budaya tak ternilai tersebut.
Fenomena ini menjadi peringatan akan dampak buruk pengelolaan air yang tidak terkendali terhadap lingkungan dan warisan budaya. ***