Timika (mediapesan) – Ribuan pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Mimika nomor urut 3, Alexander Omaleng-Yusuf Rombe (AIYE) bersama masyarakat adat Amungme menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Mimika, (11/12/2024).
Massa menuntut pengembalian suara mereka di Distrik Kuamki Narama, Tembagapura, Kuala Kencana, dan Jila.
Ketua Tim Pemenangan AIYE, Nalio Jangkup, dalam orasinya menegaskan bahwa Kabupaten Mimika tidak menganut sistem noken dalam pelaksanaan pemilu.
Ia menyebut dugaan manipulasi suara yang menghilangkan kemenangan AIYE sebagai pelanggaran fatal.
Tidak ada sistem bungkus di Kabupaten Mimika. Ini pelanggaran berat. AIYE menang di banyak tempat, tetapi suara masyarakat dicuri, ujar Nalio dengan lantang.
Nalio juga menyerukan pentingnya menghormati hak Orang Asli Papua (OAP).
Menurutnya, hak masyarakat adat untuk memimpin tanahnya sendiri tidak boleh dirampas oleh pihak luar.
Kami, OAP, mampu memimpin negeri kami sendiri. Hak kesulungan kami tidak untuk dijual atau dirampas, tegasnya.
Aksi ini muncul setelah KPUD Mimika secara resmi menetapkan pasangan nomor urut 1, Johannes Rettob dan Emanuel Kemong (JOEL), sebagai pemenang Pilkada Mimika dengan perolehan 77.818 suara.
Pasangan AIYE yang didukung Partai Demokrat, Partai Buruh, Partai Umat, dan Partai Garuda menempati posisi kedua dengan 74.139 suara, sementara pasangan nomor urut 2, Maximus Tipagau dan Peggi Patricia Pattipi (MP3), meraih 66.268 suara.
Keputusan KPUD tersebut diresmikan melalui Surat Keputusan (SK) Nomor 61 Tahun 2024 pada 9 Desember 2024.
Namun, hasil ini ditolak oleh saksi dari dua pasangan calon, yaitu AIYE dan MP3, yang tidak membubuhkan tanda tangan pada dokumen penetapan hasil pemilu.
Nalio menegaskan bahwa jika tuntutan massa tidak dipenuhi, pihaknya akan menempuh langkah hukum.
Ada indikasi kuat intervensi penyelenggara untuk mengalihkan suara AIYE ke kandidat lain. Kami tidak akan tinggal diam, pungkas Nalio.
Aksi damai ini menjadi salah satu puncak dari ketegangan politik yang mewarnai Pilkada Mimika 2024.
Persoalan ini kini menjadi perhatian berbagai pihak, khususnya terkait penerapan sistem pemilu yang adil dan transparan di Kabupaten Mimika. ***
__________________