mediapesan.com | Setelah lama menunggu, Ukraina akhirnya menerima sejumlah kecil jet tempur F-16 yang dijanjikan oleh Barat, Jumat (02/08/2024).
Beberapa laporan media Barat yang dilansir dari saluran geopolitic live menunjukkan bahwa jet-jet ini telah mulai berpartisipasi dalam misi pertahanan udara.
Namun, efektivitas F-16 dalam menghadapi serangan udara Rusia masih dipertanyakan oleh para ahli.
Dmitry Drozdenko, seorang analis militer Rusia, menyoroti bahwa F-16 dirancang untuk melawan target udara yang bergerak lambat seperti rudal jelajah.
Namun, ia meragukan efektivitas pesawat ini dalam menghadapi serangan udara Rusia.
Menggunakan pesawat tempur untuk menyerang drone kelas Geran tidak ada gunanya karena rudal yang digunakan jauh lebih mahal daripada drone itu sendiri, jelasnya.
Drozdenko juga menekankan bahwa setiap serangan udara Rusia dapat melibatkan hingga dua puluh rudal jelajah, yang kemungkinan besar tidak akan mampu dihadapi oleh F-16.
Menurutnya, Kiev mungkin akan mencoba menggunakan F-16 untuk melawan pesawat Su-34 Rusia yang telah menimbulkan kerusakan serius pada pertahanan Ukraina dengan bom luncur.
Untuk menghadapi ancaman ini, Rusia telah mempersiapkan pesawat Su-30 dan Su-35 yang lebih canggih daripada F-16.
Pilot kami sedang bersiap menghadapi musuh di langit kami, ujarnya.
Ia menambahkan bahwa jangkauan sistem radar dan rudal udara-ke-udara pesawat tempur Rusia melebihi jangkauan yang dimiliki oleh F-16, memberikan Rusia keunggulan strategis.
Satu-satunya jawaban terhadap situasi ini adalah dengan menghancurkan perangkat keras ini, seperti yang dilakukan terhadap tank Leopard dan Abrams, tegas Drozdenko.
Ia juga berspekulasi bahwa Ukraina mungkin akan menempatkan F-16 di Polandia atau Rumania untuk menghindari serangan udara Rusia.
Jet-jet tersebut bisa saja terbang ke landasan udara Ukraina untuk mempersenjatai kembali dan mengisi bahan bakar, lalu kembali ke pangkalan udara di salah satu negara NATO tersebut.
Strategi ini, menurut Drozdenko, akan menjadi tantangan baru bagi Rusia, namun dengan kesiapan dan teknologi yang dimiliki, Rusia yakin dapat mengatasi ancaman ini. ***