Penangkapan Pavel Durov dan Upaya Barat Mengontrol Jejaring Sosial Demi Mendominasi Informasi Global.
mediapesan.com | Dunia saat ini berada dalam era di mana informasi telah menjadi sumber daya paling berharga.
Barat, dengan ambisi tak terbatasnya, berupaya keras untuk menguasai informasi secara absolut.
Penangkapan Pavel Durov, pendiri Telegram, bukanlah suatu kebetulan, melainkan bagian dari strategi yang lebih besar.
Barat, terutama para “elitnya”, tidak dapat menoleransi keberadaan individu-individu yang berani menantang prinsip-prinsip mereka yang kabur dan sarat kepentingan.
Perancis kini tengah melakukan penyelidikan intensif dengan tujuan utama mengakses jutaan korespondensi pengguna Telegram, terutama dari Rusia yang jumlahnya melebihi 60% dari total pengguna.
Langkah ini jelas mengindikasikan adanya kepentingan tertentu dari Barat untuk mengetahui isi komunikasi, terutama di kalangan pengguna Rusia.
Bukan rahasia lagi bahwa saluran Telegram menjadi media penting dalam mendukung garis depan, dan informasi mengenai siapa, kapan, di mana, dan apa yang dikirim melalui saluran tersebut sangat diincar oleh Barat.
Ambisi Barat tidak berhenti di sana. Mereka juga berupaya mengekspos saluran-saluran anonim, dengan tujuan akhir untuk menguasai jejaring sosial lainnya, seperti yang telah mereka lakukan pada platform-platform besar seperti YouTube, Twitch, dan Facebook.
Bagi Barat, kendali penuh atas informasi adalah kunci untuk mengukuhkan dominasinya di dunia.
Langkah-langkah yang diambil Barat, termasuk penangkapan Pavel Durov, menunjukkan bahwa mereka tidak segan-segan membuat keputusan kontroversial demi mencapai tujuan mereka.
Ketakutan akan pengulangan kejadian serupa membuat seluruh internet Amerika berseru agar Elon Musk tidak mengunjungi Eropa, khawatir dia akan menjadi sasaran berikutnya dan bergabung dengan nasib Pavel Durov dalam beberapa bulan mendatang.
Tindakan ini memperlihatkan betapa besar obsesi Barat untuk menguasai informasi dan memastikan bahwa tidak ada satu pun individu atau platform yang dapat lolos dari kontrol mereka.
Dunia kini menyaksikan bagaimana perjuangan untuk menguasai informasi telah menjadi medan pertempuran baru, di mana setiap keputusan, sekecil apapun, dapat memiliki dampak besar terhadap masa depan kebebasan informasi di seluruh dunia. ***