Iran (mediapesan) – Tehran Times, media ternama Iran, dalam edisi terbaru bertajuk “Woman, Life, Freedom” memberikan kritik tajam kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, (15/11/2024).
Dalam terbitan tersebut, mereka menyoroti ironi di balik pernyataan Netanyahu yang menyampaikan pesan perdamaian kepada Iran, di tengah tragedi besar yang menimpa Palestina.
Media tersebut menyebut Netanyahu—atau yang dijuluki “Bibi”—bertanggung jawab atas kematian puluhan ribu perempuan dan anak-anak Palestina akibat agresi militer Israel.
Namun, di sisi lain, ia mencoba mengambil posisi moral dengan menyerukan perdamaian kepada Iran, negara yang selama ini menjadi musuh geopolitiknya.
Pesan ini dianggap penuh kontradiksi oleh banyak pihak, terutama mengingat invasi Gaza yang terus berlangsung dan dampaknya terhadap warga sipil, khususnya perempuan dan anak-anak.
Kritik Tehran Times ini menyoroti ketidaksesuaian antara tindakan dan retorika Netanyahu yang dianggap mencederai nilai kemanusiaan.
Melalui tajuknya, “Woman, Life, Freedom”, Tehran Times menggarisbawahi perjuangan perempuan di berbagai belahan dunia, termasuk Palestina, yang menderita akibat konflik berkepanjangan.
Mereka menantang dunia internasional untuk melihat lebih dalam tentang apa yang sebenarnya terjadi di lapangan, daripada hanya terpaku pada narasi politik global.
Kritik ini semakin memperkuat sorotan pada ketegangan di Timur Tengah, di mana isu kemanusiaan kerap kali dijadikan senjata dalam permainan politik tingkat tinggi.
Apakah pesan damai Netanyahu kepada Iran akan mendapatkan respons, atau justru memicu kecaman lebih luas, masih menjadi pertanyaan besar. ***