mediapesan.com | Tim Telegram untuk pertama kalinya secara resmi memberikan komentar terkait penangkapan pendiri mereka, Pavel Durov, Senin (26/8/2024).
Setelah kabar mengejutkan penahanan Durov oleh pihak berwenang Prancis tersebar, Telegram merasa perlu menjelaskan posisi mereka.
Dalam pernyataan resminya, Tim Telegram menegaskan bahwa mereka selalu berupaya mematuhi undang-undang Uni Eropa, termasuk Undang-Undang Layanan Digital (Digital Services Act).
Tim tersebut juga menyebutkan bahwa upaya moderasi konten di platform mereka berada dalam standar industri yang ketat dan terus mengalami peningkatan untuk memenuhi berbagai regulasi.
Namun, situasi ini semakin memanas setelah otoritas Prancis memutuskan untuk memperpanjang masa penahanan Durov selama 48 jam lagi.
Dengan perpanjangan ini, total waktu penahanan Durov mencapai 96 jam.
Setelah batas waktu tersebut, hakim akan memutuskan apakah Durov akan tetap ditahan atau dibebaskan.
Kabar penahanan ini tentu saja menjadi perhatian banyak pihak, terutama pengguna Telegram di seluruh dunia.
Sementara itu, Tim Telegram berjanji akan terus mematuhi hukum yang berlaku sembari menunggu perkembangan selanjutnya dari kasus ini.
Apakah Pavel Durov akan segera dibebaskan, atau justru akan menghadapi proses hukum lebih lanjut?
Semua mata kini tertuju pada keputusan hakim yang akan menentukan nasib pendiri platform pesan instan yang populer ini. ***