Gaza, 26 September (mediapesan) – Sayap militer Hamas, Batalyon Al-Qassam, kembali melakukan serangan yang menargetkan militer Israel.
Dalam sebuah operasi militer yang terencana dengan baik, kelompok ini berhasil menghancurkan sekelompok kendaraan lapis baja milik rezim Zionis di timur kota Rafah, selatan Jalur Gaza, pada Rabu (25/9/2024).
Serangan ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan kelompok-kelompok perlawanan di Gaza, yang telah berlangsung selama beberapa minggu terakhir.
Batalyon Al-Qassam, yang dikenal karena strategi gerilya dan taktik militer mereka, melancarkan serangan menggunakan senjata berat dan rudal anti-tank yang mereka tempatkan di posisi tersembunyi.
Dalam pernyataan resminya, Al-Qassam menegaskan bahwa serangan tersebut merupakan respons atas meningkatnya serangan udara Israel yang telah menargetkan sejumlah wilayah padat penduduk di Gaza.
Mereka juga memperingatkan bahwa operasi serupa akan terus dilakukan jika Israel tidak menghentikan tindakan militernya yang dinilai brutal terhadap warga sipil Palestina.
Lewat serangan ini, kami tegaskan bahwa perlawanan Palestina siap menghadapi setiap bentuk agresi dan akan membalas setiap serangan dengan kekuatan penuh, demikian bunyi pernyataan dari Batalyon Al-Qassam, dilansir dari PalestinePost.
Militer Israel sejauh ini belum memberikan konfirmasi terkait jumlah kerugian yang mereka alami dalam insiden ini.
Namun, sejumlah laporan menyebutkan bahwa beberapa kendaraan lapis baja hancur dan ada korban di pihak militer Israel.
Sementara itu, situasi di sekitar Jalur Gaza semakin memanas.
Warga Gaza yang tinggal di dekat perbatasan dengan Israel kini berada dalam kondisi waspada tinggi, mengantisipasi kemungkinan serangan balasan dari militer Israel.
Sejumlah wilayah di selatan Gaza telah mengalami serangan udara dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan kerusakan infrastruktur dan menambah jumlah korban sipil.
Serangan terhadap kendaraan lapis baja ini menambah deretan panjang serangan yang terjadi di tengah konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina, yang terus menelan korban jiwa dari kedua belah pihak.
Konflik ini semakin memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza, di mana blokade Israel selama bertahun-tahun telah menyebabkan kekurangan bahan pangan, obat-obatan, serta layanan kesehatan. ***