Gaza, 14 Oktober (mediapesan) – Tragedi kembali menyelimuti Jalur Gaza, saat api besar melahap tenda-tenda pengungsi yang berada di sekitar Rumah Sakit Al-Aqsa, Gaza tengah, setelah wilayah tersebut dibom oleh pendudukan.
Dalam suasana mencekam, para penyintas yang sudah kehilangan banyak hal kini harus menghadapi ancaman baru—api yang berkobar ganas di tengah malam.
Beberapa pria terlihat berjuang memadamkan api dengan alat seadanya, melawan kepulan asap tebal dan panas yang menyengat.
Sementara itu, tenda yang mereka bangun sebagai tempat perlindungan sementara, perlahan menjadi abu.
Gambaran penderitaan ini semakin nyata ketika kita melihat upaya tanpa lelah mereka yang tak menyerah untuk menyelamatkan apa yang tersisa.
Rumah Sakit Al-Aqsa, yang seharusnya menjadi tempat aman untuk mendapatkan perawatan, kini tak lagi menjadi tempat perlindungan.
Para pengungsi yang sudah terdesak oleh konflik dan kekerasan, kini kembali terusir oleh api yang melalap perlindungan terakhir mereka.
Krisis ini menambah daftar panjang penderitaan rakyat Gaza yang sudah bertahun-tahun hidup di bawah bayang-bayang konflik.
Saat dunia menyaksikan, seruan untuk perdamaian semakin bergema, sementara mereka yang berada di garis depan, tak punya pilihan lain selain bertahan hidup di tengah situasi yang terus memburuk.
Penderitaan yang nyata ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa setiap nyawa yang hilang dan setiap rumah yang hancur memiliki cerita dan harapan yang layu di tengah api dan kekerasan. ***