Ukraina (mediapesan) – Hampir tiga tahun sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina, situasi di medan perang tetap suram, (19/11/2024).
Rusia terus mengerahkan kekuatan besar, baik dalam bentuk senjata maupun nyawa manusia, untuk mempertahankan dan memperluas wilayah yang kini mencakup hampir seperlima dari Ukraina.
Sementara itu, Ukraina menghadapi tantangan besar: menekan kerugian, menjaga semangat pasukan, dan meyakinkan sekutunya untuk terus memberikan dukungan militer yang sangat dibutuhkan.
Namun, perang yang berlarut-larut ini belum menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir.
Ketika konflik memasuki hari ke-1.000, kedua belah pihak tampak enggan untuk bernegosiasi.
Di tengah kebuntuan ini, Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengklaim bahwa ia dapat segera mengakhiri perang.
Namun, ia belum memberikan rincian konkret tentang bagaimana hal itu dapat tercapai atau pihak mana yang akan diuntungkan dari rencananya.
Bagi Ukraina, syarat utama untuk mencapai gencatan senjata adalah jaminan dari negara-negara Barat.
Mereka menginginkan komitmen tegas bahwa Rusia tidak akan lagi melakukan invasi di masa depan.
Di sisi lain, Rusia tampaknya terus mengandalkan kekuatan militernya untuk mempertahankan posisinya.
Dengan perang yang masih berlangsung sengit, jalan menuju perdamaian tetap penuh tantangan, dan masa depan Ukraina masih tergantung pada dukungan internasional yang kuat. ***