MEDIAPESAN – Pemerintah Yaman menyatakan pelarangan terhadap kapal-kapal yang memiliki keterkaitan dengan Israel untuk melintasi Laut Merah dan Laut Arab.
Pernyataan itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kepresidenan Yaman, Hassan Sharaf al-Din, dalam siaran resmi yang dilansir dari qudsn pada Rabu, 9 Juli 2025.
Kapal-kapal yang terkait dengan entitas Zionis dilarang melintasi Laut Merah dan Laut Arab, ujar Hassan.
Ia menegaskan bahwa tidak ada ruang bagi kesembronoan atau upaya mengakali keputusan tersebut.
Tidak ada toleransi terhadap pembangkangan atau penghinaan atas keputusan bersejarah rakyat Yaman, katanya.
Menurut Hassan, langkah ini merupakan bentuk komitmen politik dan militer Yaman dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina, khususnya di Gaza.
Ia menyebut bahwa rakyat Yaman dan pasukan bersenjatanya tak akan mundur dari “tugas moral dan nasional untuk membela Gaza.”
Sejak pecahnya perang Israel-Hamas pada Oktober 2023, kelompok Houthi di Yaman — yang menguasai wilayah utara termasuk ibu kota Sanaa — aktif meluncurkan serangan terhadap kapal-kapal dagang di wilayah Laut Merah dan sekitarnya.
Kelompok itu mengklaim serangan tersebut sebagai bagian dari solidaritas terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.