Mediapesan | Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak memiliki motif komersial.
Program ini, menurut lembaga tersebut, merupakan bentuk nyata kepedulian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesejahteraan anak-anak Indonesia.
Penegasan itu disampaikan oleh Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, dalam Rapat Koordinasi Kejadian Menonjol terkait Konsumsi MBG yang digelar di Royal Kuningan Hotel, Jakarta, Selasa (14/10/2025).
Rapat tersebut dihadiri sejumlah mitra dapur penyelenggara MBG, serta pejabat BGN dari bidang Tata Kelola dan Pengawasan..
Program MBG ini bukan bisnis. Ini adalah kecintaan Pak Prabowo pada anak-anak Indonesia, ujar Nanik di hadapan peserta rapat.
Asal Mula Gagasan MBG
Dalam forum itu, Nanik menuturkan kisah lahirnya ide program makan bergizi.
Menurutnya, gagasan tersebut muncul dari pengalaman pribadi Presiden Prabowo lebih dari satu dekade lalu.
Pada tahun 2012, saya pernah melaporkan kepada Pak Prabowo tentang ibu-ibu yang memberi makan anaknya dengan sisa makanan buruh pabrik. Melihat hal itu, beliau marah dan berjanji, ‘Saat saya jadi Presiden nanti, semua anak Indonesia akan saya beri makan tiap hari.’ Dari situlah MBG bermula, kenangnya.
- Iklan Google -
Sorotan pada Dapur Mitra
Meski program sudah berjalan di berbagai daerah, Nanik mengungkapkan masih banyak dapur mitra MBG yang belum memenuhi standar kelayakan.
Dari Kuningan sampai NTB, saya melihat banyak dapur yang belum layak. Saat awal peluncuran, dapur yang belum diepoksi dilarang beroperasi. Tapi sekarang, banyak yang jalan tanpa memenuhi syarat, katanya.
Ia menilai, kelalaian itu bukan hanya tanggung jawab satu pihak, tetapi hasil dari lemahnya koordinasi bersama.
Ini salah BGN, mitra, dan SPPG. Kita harus perbaiki bersama, tegasnya.
Soal Integritas dan Pengawasan Anggaran
Nanik juga mengingatkan agar tidak ada pihak yang mengambil keuntungan dari anggaran bahan baku makanan.
Ia menegaskan bahwa setiap menu harus disiapkan sesuai standar gizi dan tanpa markup harga.
Pak Prabowo sampai menghitung sendiri menu itu. Dengan Rp10.000 masih bisa pakai ayam dan telur. Jadi jangan dikurangi. Harus ada dua lauk, bukan satu, ujarnya.
Menjaga Integritas Program
Di akhir arahannya, Nanik menekankan pentingnya menjaga integritas seluruh unsur pelaksana, termasuk ahli gizi dan akuntan di lapangan.
Tolong saling mengingatkan. Kawal menu dan jalankan program ini dengan hati, pesannya.
Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu prioritas nasional di bawah koordinasi BGN, yang bertujuan memastikan anak-anak Indonesia memperoleh asupan gizi seimbang setiap hari.
Program ini diharapkan dapat menjadi fondasi kebijakan pangan dan kesehatan anak secara berkelanjutan di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.