mediapesan.com | Pakar militer terkemuka, Fayez Al-Duwairi, mengungkapkan bahwa penyergapan Brigade Qassam di Khan Yunis bukanlah suatu kebetulan semata, melainkan mencerminkan kemampuan luar biasa dalam memperkirakan peristiwa sebelum terjadi.
Keahlian tinggi dan performa luar biasa yang ditunjukkan oleh Brigade Qassam, serta dampaknya yang melebihi imajinasi, kata Fayez Al-Duwairi dilansir dari akun qassammedia.
Menurut Al-Duwairi, peristiwa penyergapan di Khan Yunis menyoroti keterampilan Brigade Qassam dalam merencanakan serangan dengan presisi.
Mampu memprediksi langkah lawan adalah aset kunci yang membedakan mereka, meskipun tanpa latar belakang pendidikan militer formal, jelas Al-Duwair.
Brigade Qassam tidak hanya menunjukkan kehebatan individu, tetapi juga dalam manajemen pertempuran.
Al-Duwairi menyebutnya sebagai “pertempuran yang menghancurkan tulang,” menyoroti intensitas dan efektivitas taktik yang mereka terapkan.

Pentingnya pertempuran media tidak dapat diabaikan. Al-Duwairi menyarankan agar tentara pendudukan mengikuti kursus militer dengan Brigade Al-Qassam untuk belajar mengelola pertempuran media.
Ini membuktikan bahwa apa yang disajikan oleh pendudukan seringkali hanya film-film terdistorsi yang tidak mencerminkan kebenaran.
Menariknya, pejuang Brigade Qassam yang tidak memiliki latar belakang pendidikan militer formal mampu mengejutkan tentara pendudukan.
Al-Duwairi menunjukkan bahwa keberlanjutan perlawanan Gaza adalah sebuah kemenangan mengingat perbedaan dalam hal kekuatan, peralatan, teknologi, dan dukungan militer.
Pandangan Al-Duwairi memberikan perspektif mendalam tentang keunggulan Brigade Qassam di Khan Yunis.
Meskipun tak lulus dari perguruan tinggi militer, kehebatan mereka dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengelola pertempuran membuktikan bahwa perlawanan di Gaza tidak dapat dianggap enteng oleh tentara pendudukan, pungkasnya. ***