mediapesan.com | Toraja, sebuah surga pariwisata dengan panorama alam yang memukau dan warisan budaya yang kaya telah menjadi destinasi impian bagi banyak wisatawan, baik lokal maupun internasional.
Namun, di balik keindahan itu, tersembunyi realitas yang memilukan yang baru-baru ini terungkap dalam sebuah video viral.
Di tengah upaya pemerintah untuk meningkatkan standar pariwisata, video tersebut memperlihatkan tindakan tidak senonoh sekelompok anak kecil terhadap pengunjung di objek wisata Tilangnga, Kelurahan Sarira, Kecamatan Makale Utara.
Teriakan rasis dan sikap tidak menyenangkan dari para anak kecil tersebut menjadi sorotan publik yang mengecam insiden tersebut.
Reaksi keras pun muncul dari masyarakat, menunjukkan bahwa kejadian semacam ini tidak boleh terjadi, terutama di tempat wisata.
PMKRI Cabang Toraja menegaskan bahwa hal ini menunjukkan kegagalan pemerintah dalam membangun kesadaran wisata di masyarakat.
Mereka juga mengapresiasi publikasi video tersebut sebagai kritik terbuka terhadap pemerintah, menyoroti rendahnya pemahaman masyarakat terhadap konsep pariwisata.
Ketua Presidium PMKRI Cabang Toraja, Demianus, menekankan pentingnya penguatan regulasi pariwisata dan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pariwisata Toraja.
Ia menyoroti kejadian di objek wisata Tilangnga sebagai bukti bahwa warisan budaya Toraja belum tersalurkan dengan baik kepada generasi muda, mungkin akibat pengaruh teknologi atau sistem pendidikan yang lemah.
Dengan menjelang Pemilihan Kepala Daerah, harapan muncul untuk menyertakan isu ini dalam diskusi para calon pemimpin.
Diharapkan ide-ide baru muncul untuk mengembangkan konsep pariwisata yang lebih modern, sehingga potensi Toraja dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.
Inilah saatnya bagi pemerintah untuk bergerak dan merubah paradigma, demi masa depan pariwisata yang lebih baik di Toraja, ujar Ketua Presidium PMKRI Cabang Toraja, Demianus. ***
(pl)