mediapesan.com – Keuskupan Agung Makassar menggelar acara silaturahmi dan buka puasa bersama lintas agama pada Sabtu, 15 Maret 2025.
Acara yang berlangsung dengan khidmat ini mempertemukan berbagai tokoh agama dan organisasi kemasyarakatan untuk memperkuat semangat toleransi dan kebersamaan di tengah masyarakat.
Silaturahmi ini dihadiri oleh pemuka agama dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Berbagai organisasi kepemudaan (OKP) turut serta dalam kegiatan ini, seperti KNPI, Pemuda Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, Gamki, Gemabudhi, Peradah, dan Pakin Konghucu.
Hadir pula organisasi-organisasi Katolik, termasuk Pemuda Katolik Komisariat Cabang (KOMCAB) Makassar, DPC PMKRI Cabang Makassar, DPD FMKI Sulsel, DPD ISKA Sulsel, DPD WKRI Sulsel, DPD Vox Point Sulsel, Pukat KAMS, dan Komkep KAMS.
Sejumlah tokoh dan pejabat turut hadir dalam acara ini, di antaranya Kabag TU Kemenag Sulsel, Aminuddin, yang mewakili Kakanwil Kemenag Sulsel, perwakilan FKUB Sulsel dan Makassar, Kepala Kemenag Maros Muhammad, Anggota DPRD Kota Makassar Wiliam Lauren, serta Wakil Bupati Toraja Utara.
Acara ini diinisiasi oleh Komisi Kerawam – Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (HAK) Keuskupan Agung Makassar bekerja sama dengan berbagai organisasi Katolik.
Meneguhkan Semangat Deklarasi Istiqlal 2024
Dalam pertemuan ini, para pemuka agama menegaskan pentingnya melanjutkan semangat Deklarasi Istiqlal 2024, yang sebelumnya ditandatangani oleh Uskup Keuskupan Agung Makassar bersama Imam Besar Masjid Istiqlal, yang kini menjabat sebagai Menteri Agama, Nasaruddin Umar.
Deklarasi ini menekankan pentingnya membangun harmoni antarumat beragama sebagai pondasi perdamaian nasional.
Ketua Komisi Kerawam – HAK KAMS, Pastor Albert Arina, berharap acara ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Kami berharap kegiatan ini meneguhkan harmoni dan persatuan antarumat beragama guna mewujudkan negara yang lebih damai, ujarnya.

Senada dengan itu, perwakilan Kemenag Sulsel, Aminuddin, menekankan bahwa cinta adalah kunci utama dalam menjaga kerukunan.
Kita harus mencintai manusia dan alam. Jika umat beragama semakin dekat dengan agamanya, maka ketenteraman dan kenyamanan akan tercipta, katanya.
Sementara itu, Uskup Keuskupan Agung Makassar, Mgr. Fransiskus Nipa, menegaskan komitmen Gereja Katolik dalam menyosialisasikan Deklarasi Istiqlal, baik di dalam maupun luar negeri.
Kasih kepada Tuhan juga berarti kasih kepada alam. Alam adalah saudara manusia yang perlu dijaga, tuturnya.

Perwakilan FKUB Sulsel turut menyoroti pentingnya menjaga martabat manusia dalam kehidupan beragama.
Manusia adalah gambar Tuhan, bukan sekadar objek kepentingan. Namun, realitanya masih ada kekerasan dan ketidakadilan. Kita harus membangun kehidupan yang damai dan harmonis, ujarnya.
Memperkokoh Persatuan dalam Keberagaman
Acara silaturahmi dan buka puasa lintas agama ini menjadi simbol nyata bahwa keberagaman bukan penghalang untuk hidup berdampingan.
Dengan semangat persaudaraan dan kebersamaan, diharapkan nilai-nilai toleransi terus tumbuh dan semakin memperkuat persatuan di tengah masyarakat.