MEDIAPESAN, Namlea – Jurnalis dan Bendahara PWI Kabupaten Buru, dikenal karena integritasnya yang tenang dan dedikasi tanpa henti terhadap dunia jurnalistik.
Ferdian Nurdin Fatah, seorang jurnalis yang dihormati sekaligus Bendahara Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Buru, telah berpulang pada Selasa, 20 Mei 2025.
Kepergiannya meninggalkan duka mendalam di kalangan rekan seprofesi serta komunitas media lokal di Buru.
Dikenal sebagai pribadi yang bersahaja, tekun, dan berjiwa kepemimpinan yang senyap, Ferdian memainkan peran penting dalam menjaga kekompakan organisasi PWI Buru dan menjunjung tinggi nilai-nilai jurnalistik di wilayahnya.
Ia lebih dari sekadar bendahara—dalam kata-kata Ketua PWI Buru, Asma Payapo, “seorang sahabat, rekan kerja, dan pejuang informasi.”
Asma menyampaikan belasungkawa yang mendalam, menyebut kepergian Ferdian sebagai “kehilangan besar bagi organisasi.”
Ia mengenang almarhum sebagai sosok yang aktif, rendah hati, dan penuh dedikasi dalam setiap tugasnya.
Ferdian tak hanya mengelola keuangan kami. Ia menjadi penggerak soliditas di antara kami, ujarnya.
Nama Ferdian dikenal luas di Buru sebagai jurnalis yang berpegang teguh pada prinsip dan profesionalisme.
Ia menjadi figur panutan dalam menjaga integritas pemberitaan dan turut memberi warna dalam perkembangan ekosistem media lokal.
Banyak jurnalis muda menjadikannya teladan dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistik secara etis dan bertanggung jawab.
Kepergiannya meninggalkan ruang kosong, tidak hanya di tubuh PWI, tetapi juga di hati masyarakat yang mengenalnya sebagai sosok ramah, santun, dan penuh pengabdian.
Seperti yang dituturkan Asma dengan haru: “Jasa dan pengabdianmu akan selalu dikenang.”
Ferdian meninggalkan keluarga serta komunitas yang kehilangan salah satu suara damai dan teguh dalam dunia pers Indonesia.