JAKARTA | MEDIAPESAN – Dorongan untuk mempercepat transformasi digital di tubuh Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) semakin nyata.
Di bawah kepemimpinan Susana Florianti Kandaimu sebagai Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI periode 2024–2026, lembaga mahasiswa ini menggandeng perusahaan teknologi untuk mengembangkan aplikasi PMKRI Center.
Pengembangan aplikasi dilakukan oleh Presidium Riset dan Teknologi (Ristek) PP PMKRI bersama tim teknis, dibantu langsung oleh PT. Perkasa Pilar Utama, sebuah perusahaan konsultan perangkat lunak yang telah berdiri sejak 1996 dan berbasis di Jakarta.
Pertemuan ketiga antara kedua pihak berlangsung di kantor PT. Perkasa Pilar Utama, Rukan Artha Gading Niaga Blok D No. 19–20, Jakarta Utara.
- Iklan Google -
Jasa Pembuatan Website Berita
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari hasil Rapat Kerja Nasional PMKRI, yang sebelumnya telah menetapkan pengembangan platform digital sebagai program prioritas organisasi.
Presidium Ristek PP PMKRI, Yohanes G. Karmon, menyatakan bahwa pengembangan aplikasi berbasis Android tersebut kini telah mencapai 50 persen.
Namun, katanya, sejumlah fitur masih perlu disempurnakan agar dapat diakses oleh seluruh cabang PMKRI dari Aceh hingga Papua.
Jasa Pembuatan Website Berita
Koordinasi hari ini penting untuk menyelaraskan aspek integrasi, penambahan fitur, dan perubahan teknis lainnya agar sesuai dengan kebutuhan internal organisasi, ujar Yohanes di sela-sela pertemuan teknis, Sabtu lalu (12/7).
Menurut Yohanes, aplikasi PMKRI Center dirancang sebagai ruang digital kader PMKRI untuk mengakses agenda kaderisasi, forum diskusi, proyek advokasi sosial, hingga peluang pengembangan diri secara terpadu.
Ini mandat Rakernas, sebagai bagian dari ikhtiar memperkuat intelektualitas dan solidaritas kader secara nasional, imbuhnya.
- Iklan Google -
Yohanes pun menyampaikan apresiasi kepada tim dan pihak pengembang.
Ia berharap, aplikasi tersebut segera rampung dan bisa diunduh melalui Play Store dalam waktu dekat.
Direktur PT. Perkasa Pilar Utama, Tan Gwan An, menyatakan dukungannya terhadap proyek ini.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga memberikan sejumlah rekomendasi teknologi berbasis open source, seperti Mastodon dan Tendenci, yang dinilai sesuai dengan struktur organisasi PMKRI yang bersifat hierarkis dan tersebar luas.
Kami ingin memastikan platform ini tidak hanya andal secara teknis, tapi juga dapat tumbuh bersama dengan kebutuhan organisasi ke depan, kata Tan.
Langkah ini menandai fase baru digitalisasi organisasi kemahasiswaan nasional yang membawa semangat pro ecclesia et patria ke era teknologi.
