Amerika (mediapesan) – David Solomon, CEO Goldman Sachs, memberikan peringatan bahwa ekonomi Amerika Serikat saat ini berada dalam kondisi rapuh, terutama di tengah dinamika kebijakan yang berubah.
Dalam konferensi National Retail Federation di New York, Solomon menyatakan bahwa meskipun optimis terhadap peluang pertumbuhan, situasi ekonomi memerlukan perhatian ekstra.
Kebijakan Biden Membuat Investasi Tertahan
Solomon menyoroti bahwa kebijakan pemerintahan Joe Biden telah menyebabkan banyak eksekutif menunda investasi.
Ketidakpastian ini memperlambat momentum bisnis, terutama di sektor-sektor strategis yang membutuhkan keputusan cepat dan stabilitas kebijakan.
Trump dan Dampak Kebijakan Baru
Sebaliknya, kebijakan deregulasi besar-besaran yang direncanakan oleh Presiden terpilih Donald Trump disebutnya dapat memacu investasi bisnis.
Namun, Solomon mengingatkan bahwa langkah kontroversial Trump, seperti deportasi imigran ilegal dan penerapan tarif impor, harus dilakukan dengan cermat agar tidak merugikan ekonomi.
Trump berencana mengenakan tarif impor sebesar 25% untuk barang dari Kanada dan Meksiko, serta tambahan 10% untuk barang dari Tiongkok.
Tarif ini, menurut Trump, ditujukan untuk menangani isu imigrasi ilegal dan perdagangan narkoba.
Namun, The Wall Street Journal memperingatkan bahwa langkah ini berisiko melemahkan sistem perdagangan global, merugikan sektor otomotif, dan memperlambat pertumbuhan ekonomi AS.
“Koktail Perubahan” dalam Kebijakan
Kita menghadapi koktail perubahan ini, ujar Solomon. Beberapa kebijakan bisa sangat konstruktif untuk pertumbuhan, tetapi ada juga yang berpotensi memperlambatnya. Penting bagi kita untuk menjaga keseimbangan.
Pergeseran kebijakan ini menjadi perhatian utama para pelaku bisnis dan investor, yang kini harus mengantisipasi dampak jangka panjang terhadap ekonomi Amerika dan pasar global.