mediapesan.com | Sebuah peristiwa tragis terjadi di Kecamatan Simbuang, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Seorang ibu hamil harus melahirkan di jalan setelah terjebak dalam situasi sulit yang disebabkan oleh longsor.
Bayi yang dilahirkan tersebut akhirnya meninggal dunia.
Peristiwa ini bermula ketika sang ibu hendak melahirkan di puskesmas terdekat di Simbuang.
Namun, karena fasilitas dan kondisi di puskesmas tersebut tidak memadai, ia harus dirujuk ke sebuah rumah sakit di Makale.
Dalam perjalanan menuju rumah sakit, mobil yang mereka tumpangi terpaksa berhenti karena jalur di Lembang Makkodo, Kecamatan Simbuang tertutup oleh longsor yang belum dievakuasi.
Keluarga pasien pun berusaha mencari kendaraan bermotor untuk melanjutkan perjalanan.
Namun, di tengah perjalanan, sang ibu mengalami pendarahan serius dan tidak dapat melanjutkan perjalanan.
Mereka terpaksa menepi di pinggir jalan, hanya berteduh di bawah terik matahari.
Dalam kondisi darurat dan tanpa bantuan medis yang memadai, sang ibu melahirkan di pinggir jalan.
Namun, bayi yang dilahirkan tidak dapat diselamatkan, meninggalkan duka mendalam bagi sang ibu dan keluarganya.
Kejadian yang memilukan ini menarik perhatian banyak pihak.
PMKRI Cabang Makassar mengecam pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang dianggap kurang memberikan perhatian khusus terhadap kondisi masyarakat di Kecamatan Simbuang, Kabupaten Tana Toraja.
Gonsianus Dagul, Presidium Gerak Kemasyarakatan PMKRI Cabang Makassar, menyatakan bahwa pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah Tana Toraja perlu berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah infrastruktur menuju Kecamatan Simbuang.
Fasilitas kesehatan di daerah tersebut perlu ditingkatkan agar kejadian tragis seperti ini tidak terulang lagi, tegas Gonsianus, Kamis (16/5/2024).
Dengan kondisi puskesmas yang kurang memadai di Simbuang, Gonsianus mendesak pemerintah untuk memberikan perhatian lebih terhadap peningkatan fasilitas kesehatan di daerah terpencil.
Langkah ini diharapkan dapat mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan. ***