UEA (mediapesan) – Kerja sama strategis antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel semakin menguat dengan rencana pendirian pangkalan militer di kawasan yang menghadap Bab al-Mandab, (27/11/2024).
Bab al-Mandab adalah sebuah selat penting yang menghubungkan Laut Merah dan Teluk Aden.
Laporan ini pertama kali diungkap oleh situs TheMarker, yang berafiliasi dengan kelompok media Israel, Ha’aretz.
Menurut laporan tersebut, negosiasi rahasia berlangsung dengan mediasi UEA antara Israel dan Somaliland untuk mewujudkan proyek ini.
Tujuan Geopolitik dan Strategis
Pangkalan militer ini memiliki tujuan strategis: melancarkan serangan terhadap posisi kelompok Ansarullah (Houthi) di Yaman dan memperkuat pencegahan militer Israel di kawasan.
Sebagai bagian dari kesepakatan, Israel berkomitmen untuk mengakui Somaliland dan ibu kotanya, Hargeisa, sebagai negara berdaulat.
Langkah ini diharapkan memperkuat hubungan geopolitik dan memberikan keuntungan strategis bagi kedua belah pihak.
Peran UEA dalam Pembangunan
UEA memainkan peran kunci dalam proyek ini, termasuk membiayai pembangunan pangkalan militer.
Sebelumnya, UEA telah menginvestasikan sekitar $440 juta di Pelabuhan Berbera, Somaliland, untuk memperkuat infrastruktur maritim dan menggunakannya sebagai basis operasi militer di Yaman.
Investasi ini menunjukkan pentingnya posisi strategis Somaliland dalam peta geopolitik Timur Tengah.
Kerjasama Militer Lebih Luas
Kerjasama ini merupakan bagian dari hubungan militer yang lebih luas antara UEA dan Israel.
Sebelumnya, kedua negara telah mendirikan pangkalan militer bersama di Kepulauan Socotra, dekat Yaman.
Langkah ini tidak hanya memperkuat pengaruh militer di kawasan, tetapi juga meningkatkan kerja sama pertahanan dan ekonomi antara kedua negara.
Dampak Regional
Pangkalan baru ini diharapkan memiliki dampak signifikan terhadap dinamika keamanan di wilayah tersebut, terutama di Bab al-Mandab, yang merupakan jalur pelayaran internasional penting.
Dengan meningkatnya ketegangan di Yaman, kehadiran militer Israel dan UEA dapat memengaruhi keseimbangan kekuatan di kawasan, sekaligus memperketat pengawasan terhadap aktivitas kelompok Houthi.
Kerjasama strategis antara UEA dan Israel ini menandai babak baru dalam hubungan diplomatik kedua negara pasca-normalisasi, dan membuka peluang investasi serta kolaborasi militer yang lebih intensif di masa depan. ***