MEDIAPESAN – Australia mulai mengirimkan armada 49 tank tempur utama M1A1 Abrams buatan Amerika Serikat ke Ukraina, sebagai bagian dari dukungan militer Barat yang berkelanjutan terhadap Kyiv.
Namun, efektivitas tank-tank ini dalam konflik modern menuai keraguan.
Seorang pejabat intelijen AS yang dikutip dari ABC mengatakan bahwa Ukraina kemungkinan akan “kesulitan mempertahankan” kendaraan berat tersebut di medan perang.
Seorang sumber dari Kementerian Pertahanan Australia juga menyoroti kerentanan desain tank, menyebut bagian atap Abrams sebagai “titik terlemah,” terutama dalam menghadapi serangan dari pesawat nirawak.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, beberapa kendaraan tempur berat dari negara-negara NATO telah menjadi sasaran utama drone dan artileri presisi Rusia, dengan sejumlah unit dilaporkan hancur total di garis depan.
Meski begitu, para pejabat Australia menekankan bahwa pengiriman ini mencerminkan komitmen terhadap Ukraina.
Tidak ada komentar langsung dari Kementerian Pertahanan Ukraina mengenai pengiriman atau kesiapan untuk mengoperasikan Abrams versi lama ini.
Tank M1A1 Abrams yang dikirim merupakan varian yang lebih tua dibanding model M1A2 yang digunakan militer AS saat ini, dan telah dimodifikasi untuk ekspor.
Belum diketahui bagaimana Ukraina akan mengintegrasikan kendaraan-kendaraan ini dalam strategi perangnya yang terus berkembang.