Tel Aviv, Beirut, 24 September (mediapesan) – Konflik antara Israel dan Hizbullah di perbatasan Israel-Lebanon kembali memanas.
Militer Israel menyatakan telah melancarkan serangan besar-besaran ke sekitar 1.600 target yang diklaim sebagai posisi Hizbullah.
Serangan ini merupakan bagian dari upaya Israel menanggapi peningkatan ketegangan di kawasan tersebut, menyusul meningkatnya aktivitas militer Hizbullah yang disebut mengancam keamanan Israel.
Hizbullah, kelompok militan Lebanon yang didukung oleh Iran, merespons dengan meluncurkan serangan balasan.
Dalam pernyataannya, Hizbullah mengonfirmasi bahwa pihaknya menembakkan roket ke arah pos militer Israel di sepanjang perbatasan, sebagai bentuk perlawanan atas agresi Israel.
Kami akan terus mempertahankan wilayah kami dari setiap serangan dan provokasi, ujar juru bicara Hizbullah dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media lokal Lebanon.
Sementara itu, otoritas militer Israel menegaskan bahwa operasi mereka menargetkan infrastruktur Hizbullah, termasuk gudang senjata, peluncur roket, dan pos komando.
Israel mengklaim bahwa serangan tersebut berhasil menghancurkan sebagian besar target penting, namun belum ada laporan pasti mengenai kerugian di kedua belah pihak.
Konflik ini kembali memicu kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut yang dapat menggiring kawasan ke dalam perang skala penuh.
Meningkatnya intensitas pertempuran di perbatasan Israel-Lebanon ini menjadi salah satu yang terparah sejak pertempuran besar terakhir pada tahun 2006.
Ketidakpastian di kawasan tersebut terus meningkat, dengan risiko konflik yang meluas ke negara-negara tetangga semakin nyata. ***