New York (mediapesan) – Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat yang baru diangkat, Kristi Noem, turut serta dalam penggerebekan imigrasi besar pertama di New York City pada Selasa pagi, 28 Januari 2025.
Operasi ini merupakan bagian dari inisiatif baru Presiden Donald Trump yang menargetkan imigran ilegal dengan catatan kriminal serius.
Penggerebekan dimulai di Bronx, dengan fokus pada individu yang memiliki tuduhan kriminal berat seperti penculikan dan penyerangan.
Noem, yang dilantik sebagai Menteri Keamanan Dalam Negeri pada 25 Januari 2025, bergabung dengan petugas dari berbagai lembaga federal, termasuk DEA dan penyelidik Keamanan Dalam Negeri.
Ia menekankan komitmen pemerintah untuk meningkatkan keamanan di jalan-jalan.
Operasi ini adalah bagian dari upaya nasional yang lebih luas, menargetkan kota-kota suaka seperti Chicago, Seattle, dan Los Angeles.
Departemen Keamanan Dalam Negeri berencana meningkatkan jumlah deportasi, dengan fokus awal pada ancaman terhadap keselamatan publik dan keamanan nasional.
Walikota New York City, Eric Adams, menyatakan bahwa pejabat kota akan berkoordinasi dengan ICE namun menyuarakan kekhawatiran atas aturan baru yang memungkinkan penggerebekan di area yang sebelumnya dianggap sensitif.
NYPD telah diingatkan untuk tidak berpartisipasi dalam deportasi sipil federal, mempertahankan status kota sebagai kota suaka.
Dalam beberapa hari menjelang operasi ini, ICE telah melakukan banyak penangkapan dan mengeluarkan penahanan.