mediapesan.com |Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar menggelar Seminar Series Nasional Pariwisata secara daring (online) pada Jumat, 2 Februari 2024, melalui Zoom Meeting.
Dalam event ini, 120 peserta dari Civitas Akademika Poltekpar Makassar dan masyarakat umum turut serta.
Tiga narasumber, Achlan Fahlevi Royanow, S.Tr.Par., M.B.A. (Dosen Politeknik Pariwisata Lombok), Daniel Adolf Ohyver, SE., M.Pd. (Dosen Politeknik Pariwisata Makassar), dan Ilham Junaid, M.Hum., Ph.D (Dosen Politeknik Pariwisata Makassar), membawakan materi menarik terkait event olahraga, pengelolaan homestay di desa wisata, dan tantangan pengembangan pariwisata bahari di Kepulauan Spermonde.
Direktur Politeknik Pariwisata Makassar, Herry Rachmat Widjaja, MM.Par., CHE, menyampaikan bahwa seminar series ini merupakan bagian dari program kerja P3M untuk mendukung Indikator Kinerja Utama (IKU) Poltekpar Makassar.
Rencananya, kegiatan ini akan rutin dilaksanakan minimal empat kali setiap triwulan, bahkan bisa ditingkatkan menjadi delapan kali.
Dosen, mahasiswa, dan masyarakat umum diundang untuk berpartisipasi sebagai peserta atau narasumber. Kami mengharapkan kontribusi dari Dosen di lingkungan Poltekpar Makassar untuk menjadi narasumber pada seminar series berikutnya, ungkapnya.
Selama seminar, narasumber membahas aspek ekonomi, sosial, dan budaya yang terkait dengan penyelenggaraan event olahraga.
Daniel Ohyvier mengemukakan pentingnya optimalisasi pengelolaan homestay untuk meningkatkan pelayanan, menarik wisatawan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Ilham Djunaid menyoroti pendekatan penguatan jaringan, komitmen pemerintah, dan penerapan community based tourism dalam mengelola pariwisata bahari.
Sesi tanya jawab aktif melibatkan seluruh peserta, dengan pertanyaan dan tanggapan yang dijawab oleh ketiga narasumber.
Acara diakhiri dengan pembacaan kesimpulan oleh moderator, Dr. Muh. Yahya, M.Pd., Sekretaris P3M dan Dosen Poltekpar Makassar.
Seminar series nasional pariwisata ini menjadi wadah diskusi yang berharga untuk memperdalam pemahaman dan kolaborasi dalam pengembangan pariwisata. ***