Enrekang, 4 Oktober (mediapesan) -Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Enrekang telah memasuki tahap kampanye.
Dalam tahap ini, netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, Polri, kepala desa, aparatur desa, serta pegawai BUMN dan BUMD menjadi perhatian utama.
Mereka semua dituntut untuk bersikap netral, karena jika terbukti tidak mematuhi aturan, ancaman pidana pemilu menanti.
Baru-baru ini, sebuah video berdurasi sekitar satu menit yang viral di media sosial melalui akun Facebook Anwar Lote menjadi sorotan.
Video tersebut menampilkan Kepala Desa Cemba, Kecamatan Enrekang, yang dinilai tidak netral, dan memicu perdebatan di tengah masyarakat.
Kepala Desa Cemba, Jumadil, yang dihubungi oleh wartawan, memberikan klarifikasi terkait video tersebut.
Menurutnya, video yang beredar hanya sebagian kecil dari diskusi panjang yang berlangsung lebih dari tiga jam dengan masyarakat.
Ia merasa video yang diunggah tidak adil dan hanya menampilkan satu menit dari keseluruhan pembicaraan.
Durasi video itu sangat tidak adil dan sangat naif. Kami berdiskusi dengan masyarakat selama sekitar tiga jam terkait ketiga pasangan calon. Namun, yang ditampilkan hanya satu menit. Kalau videonya diambil dari awal hingga akhir, barulah bisa dianggap adil, ujar Jumadil.
Jumadil menjelaskan bahwa dalam diskusi tersebut, ia memaparkan tagline dan program kerja dari masing-masing pasangan calon.
Untuk pasangan nomor urut 1, yang membawa slogan “Emas Berkelanjutan”, ia menekankan bahwa masa pemerintahan Muslim Bando memiliki kelebihan dan kekurangan, tetapi dalam 10 tahun pemerintahannya, Enrekang menjadi lebih aman dan sejahtera.
Alhamdulillah, keamanan Enrekang sangat baik, dan program PIP (Program Indonesia Pintar) juga sangat dirasakan oleh masyarakat, tambahnya.
Jumadil juga menjelaskan tentang pasangan calon nomor urut 2, yang membawa slogan “Perubahan Enrekang Sejahtera”.
Menurutnya, pasangan ini menilai banyaknya pengangguran, kota yang sepi, serta sektor kesehatan yang belum maksimal, sehingga diperlukan perubahan.
Menurut pasangan nomor 2, ada banyak hal yang perlu diperbaiki, terutama dalam sektor kesehatan dan lapangan pekerjaan, jelas Jumadil.
Tak lupa, Jumadil juga membahas pasangan calon nomor urut 3, yang menurutnya merupakan kombinasi ideal antara pengusaha dan militer.
Ia menilai pasangan ini romantis, dengan calon bupati yang bisa mencari anggaran untuk Enrekang, dan wakilnya yang bisa menertibkan ASN.
Saya menjelaskan kepada masyarakat bahwa penting untuk memilih pemimpin yang kita pahami, bukan memilih secara buta, ungkap Jumadil.
Jumadil menegaskan bahwa dirinya hanya bertugas memberikan informasi tentang semua pasangan calon, tanpa mendukung salah satu pihak.
Saya sudah menjelaskan tentang ketiga pasangan calon, dan terserah kepada masyarakat untuk memilih yang mana, pungkasnya. ***