Aceh (mediapesan) – Ketua Fraksi NasDem DPRA Aceh, Nurchalis, menyoroti pemotongan anggaran Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) yang dinilai semakin memberatkan daerah.
Menurutnya, meskipun pemerintah pusat menghadapi kondisi fiskal yang sulit, Aceh seharusnya mendapat perhatian lebih karena sejarah panjang konfliknya yang berdampak pada keterlambatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Pemangkasan anggaran DOKA dari 2% menjadi 1% sangat berdampak pada kemampuan pemerintah Aceh dalam mengatasi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ujar Nurchalis.
Ia menjelaskan bahwa dana DOKA memiliki peran vital dalam pembangunan daerah.
https://mediapesan.com/telegram-perkenalkan-fitur-catatan-komunitas-untuk-pengecekan-fakta/
Dengan pemotongan ini, upaya pemerintah Aceh untuk memastikan pembangunan berjalan maksimal menjadi semakin sulit.
Anggaran dari pemerintah pusat melalui DOKA sangat penting bagi Aceh. Namun, dengan pengurangan ini, kita harus bekerja lebih keras agar pembangunan tetap berjalan optimal, tegasnya.
Nurchalis menambahkan bahwa pengurangan dana transfer pusat ke Aceh mencapai sekitar Rp.317 miliar.
Menurutnya, pemerintah pusat perlu mempertimbangkan aspek historis Aceh sebagai daerah yang pernah mengalami konflik selama hampir 30 tahun, yang menyebabkan kesenjangan ekonomi dan sosial yang masih terasa hingga kini.
Aceh punya kondisi khusus. Kemiskinan dan ketimpangan kesejahteraan di sini masih sangat dalam akibat konflik berkepanjangan. Ini yang seharusnya dilihat pemerintah pusat dengan perspektif berbeda, jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Nurchalis berharap pemerintah pusat mengkaji ulang kebijakan pemotongan anggaran DOKA dengan mempertimbangkan faktor historis dan hubungan emosional antara Aceh dan pemerintah pusat.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya perencanaan anggaran yang lebih transparan dan tepat guna.
Menurutnya, agar dana Otonomi Khusus benar-benar bermanfaat, perlu ada perencanaan yang lebih jelas dan terintegrasi terkait penggunaannya.
Kita perlu memastikan dana ini benar-benar dialokasikan secara efektif, sehingga dampaknya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat Aceh, pungkasnya. ***