mediapesan.com | Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, mengumumkan terbunuhnya 9 tentara Israel saat menargetkan 3 tank milik tentara pendudukan Israel di daerah Al-Zinna, sebelah timur kota dari Khan Yunis.
Al-Qassam mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (6/4/2024): Mujahidin Al-Qassam mampu menargetkan 3 tank Zionis Merkvah dengan peluru “Al-Yassin 105”, dan segera setelah pasukan penyelamat maju ke tempat itu dan mencapai tengah ladang ranjau yang telah disiapkan.
Sebelumnya, mereka menjadi sasaran dengan meledakkan 3 alat anti-personil, kata Brigade Al-Qassam dalam pernyataannya yang dilansir dari jejaring qudsnews, (7/4/2024).
Al-Qassam membenarkan bahwa 6 tentara Zionis tewas dan hancur berkeping-keping, serta sejumlah lainnya tewas atau terluka.
Peristiwa tersebut masih berlangsung di kawasan Al-Zinah, sebelah timur kota Khan Yunis, di selatan Jalur Gaza.
Dilaporkan bahwa pasukan perlawanan Al-Qassam kembali menargetkan pasukan penyelamat dan tentara yang melarikan diri dari tempat itu dan membarikade diri mereka di salah satu rumah di sekitar wilayah Al-Hadath dengan alat anti-personil.
Mujahidin kami membenarkan bahwa 3 tentara Zionis tewas hancur berkeping-keping, dan sejumlah lainnya luka-luka.
Dalam konteks terpisah, pada hari itu, Sabtu (6/4/2024), Brigade Al-Qassam mengirimkan pesan kepada keluarga tahanan Israel yang ditahannya di Jalur Gaza.
Al-Qassam menerbitkan karikatur dua tahanan Israel yang sedang bercakap-cakap, dan mengomentarinya, dengan mengatakan; “Pemerintah Anda telah menelantarkan anak-anak Anda, sama seperti mereka menelantarkan Shaul dan Hadar sebelumnya.”
Tentara pendudukan Israel sebelumnya memperkirakan jumlah tahanan yang tersisa di Jalur Gaza sekitar 130 orang, namun mereka tidak mengetahui siapa di antara mereka yang masih hidup hingga saat ini.
Di sisi lain, faksi perlawanan tidak mengkonfirmasi jumlah tahanan karena kesulitan menghitung jumlah mereka seiring dengan berlanjutnya pemboman.
Selama enam bulan berturut-turut, perang dahsyat di Gaza terus berlanjut, memperburuk situasi kemanusiaan yang tragis di Jalur Gaza. ***