Properti 2025 Diprediksi Stabil, Potensi Pertumbuhan Bisa Tembus 2,3 Persen

Reporter Burung Hantu
Ilustrasi kota modern yang mencerminkan pasar properti yang stabil dan berkembang. (lh/mp)

mediapesan – Sektor properti diprediksi tetap stabil pada 2025 dengan potensi pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, (11/2/2025).

Pengamat properti dari Stellar Property, M. Gali Ade Nofrans, memperkirakan pertumbuhan sektor ini bisa mencapai 2,2% hingga 2,3%, meningkat dari rata-rata 1,9% dalam satu dekade terakhir (2014–2024).

Menurut saya, harusnya stabil seperti tahun lalu atau bahkan ada peningkatan 15–20% dari angka sebelumnya, ujar Nofrans tempo lalu dalam acara Banking & Property Outlook 2025: Era Baru Kebangkitan Industri Properti di Jakarta.

- Iklan Google -
Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Ia menilai, dalam beberapa tahun terakhir, sektor properti berhasil bertahan di kisaran 1,5% hingga 2%.

Dengan tren ini, tahun 2025 memiliki peluang untuk tumbuh di atas 2%, didorong oleh permintaan yang masih kuat dan kebijakan ekonomi yang kondusif.

Apakah ini saat yang tepat untuk investasi properti?

Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja

Jika prediksi ini akurat, pasar properti bisa kembali menjadi pilihan menarik bagi investor dan pembeli rumah.

Ilustrasi potensi pertumbuhan properti. (dok.lh/mp)
Ilustrasi potensi pertumbuhan properti. (dok.lh/mp)

Ini 5 Rahasia Memilih Properti yang Pasti Untung di 2025

Investasi properti tetap menjadi pilihan favorit banyak orang di 2025.

Namun, tanpa strategi yang tepat, Anda bisa saja membeli properti yang justru merugikan.

- Iklan Google -

Bagaimana cara memilih properti yang benar-benar menguntungkan?

Berikut lima rahasia yang harus Anda ketahui!

1. Pilih Lokasi yang Sedang Berkembang, Bukan yang Sudah Jenuh

Banyak orang tergiur membeli properti di pusat kota, padahal harga di sana sudah terlalu tinggi.

Baca Juga:  Ketegangan India-Pakistan Meningkat, Media India Dituding Luncurkan Kampanye Disinformasi

Trik cerdasnya adalah memilih lokasi yang sedang berkembang, bukan yang sudah matang.

Ciri-cirinya:

✔ Sedang dibangun infrastruktur baru (jalan tol, MRT, LRT)

✔ Banyak proyek perumahan dan apartemen baru

✔ Dekat dengan pusat bisnis atau kawasan industri

2. Pastikan Developer Terpercaya, Jangan Sampai Tertipu!

Kasus penipuan properti masih marak terjadi, mulai dari proyek mangkrak hingga pengembang yang kabur.

Sebelum membeli, cek rekam jejak developer:

  • Apakah mereka punya proyek yang sudah sukses sebelumnya?
  • Apakah legalitas tanah dan IMB-nya jelas?
  • Cari ulasan dan testimoni dari pembeli sebelumnya.
  • Jangan ragu untuk datang langsung ke kantor developer dan tanyakan semua detailnya sebelum memutuskan investasi.

3. Hitung ROI dengan Cermat, Jangan Hanya Andalkan Harga Naik

Banyak investor hanya berpikir harga properti pasti naik, padahal tidak selalu begitu.

Cara menghitung keuntungan properti yang benar adalah dengan melihat Return on Investment (ROI), yaitu perbandingan antara harga beli dan potensi pendapatan dari sewa atau jual kembali.

Gunakan rumus ini:

ROI = (Pendapatan Tahunan dari Sewa ÷ Harga Properti) × 100%

Misalnya, jika Anda membeli apartemen seharga Rp500 juta dan bisa disewakan Rp3 juta per bulan (Rp36 juta per tahun), maka ROI-nya:

(Rp36 juta ÷ Rp500 juta) × 100% = 7,2% per tahun.

Semakin tinggi ROI, semakin menguntungkan investasi Anda.

4. Cek Tren Permintaan, Jangan Sampai Properti Sulit Disewakan

Membeli properti tanpa riset pasar adalah kesalahan fatal.

Cek tren permintaan di lokasi yang Anda incar:

✔ Apakah ada banyak pekerja, mahasiswa, atau ekspatriat yang butuh tempat tinggal?

Baca Juga:  Ketua BAN DPW Sulsel: Kasihan Ahli Waris Tertahan Masalah Bank Mandiri, Tak Ada Kepastian

✔ Apakah kawasan ini memiliki fasilitas lengkap (rumah sakit, sekolah, mall)?

✔ Apakah ada potensi kenaikan harga dalam 3–5 tahun ke depan?

Anda bisa menggunakan data dari agen properti, situs jual beli rumah, atau bahkan bertanya langsung kepada penghuni sekitar.

5. Jangan Terjebak Cicilan yang Terlalu Berat

Investasi properti bisa menguntungkan, tapi jangan sampai mengorbankan keuangan pribadi Anda.

Jika membeli dengan KPR, pastikan cicilan bulanan tidak lebih dari 30% dari penghasilan Anda.

Contoh: Jika penghasilan Anda Rp15 juta per bulan, maka cicilan maksimal yang aman adalah Rp4,5 juta per bulan. Jika lebih dari itu, bisa jadi beban keuangan terlalu berat dan berisiko gagal bayar.

Investasi Properti di 2025 Bisa Untung Besar, Asal Cerdas Memilih!

Jangan hanya tergoda iklan atau harga murah.

Pastikan Anda memilih properti yang benar-benar strategis, memiliki ROI tinggi, dan sesuai dengan tren pasar.

Dengan riset yang matang dan strategi yang tepat, properti Anda bisa menjadi aset yang terus bertumbuh nilainya di masa depan!

Tertarik investasi properti di 2025? Coba cek properti potensial di https://mediapesan.com/dijual-ruko-strategis-di-selatan-kota-makassar/

(LH/Red)

Bagikan Berita Ini
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *