ENREKANG, 6 Oktober (mediapesan) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Enrekang menyerukan pentingnya peningkatan kompetensi wartawan dalam menghadapi maraknya berita hoaks, terutama menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak.
Ketua PWI Kabupaten Enrekang, Rahmat Lamada, menekankan bahwa wartawan harus memegang teguh kode etik jurnalistik dan Undang-Undang Pers demi menjaga integritas profesi.
Dalam pernyataannya yang disampaikan di sekretariat PWI Kabupaten Enrekang, Jalan HOS Cokroaminoto, pada Minggu (6/10/2024).
Rahmat mengingatkan bahwa di tengah gempuran informasi yang tak dapat dipertanggungjawabkan di media sosial, wartawan memiliki peran vital dalam menyaring dan menyajikan berita yang akurat dan terpercaya.
Wartawan profesional adalah garda terdepan dalam menangkal hoaks. Berita yang disajikan harus terkonfirmasi dan bersumber dari media yang legal dan terpercaya, tegasnya.
Menurut Rahmat, wartawan harus memahami betul bahwa berita yang mereka sebarkan harus berimbang dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai aturan yang berlaku.
Dalam suasana politik yang panas jelang Pilkada, peran wartawan semakin krusial untuk menjaga kestabilan informasi yang beredar di tengah masyarakat.
Wartawan berperan penting dalam menyukseskan Pilkada di Enrekang, baik dengan melaporkan perkembangan ekonomi, politik, maupun keamanan di daerah ini. Namun, penting bagi wartawan untuk tetap netral dan tidak terlibat dalam tim sukses pasangan calon mana pun, ujar Rahmat.
Dia juga mengajak seluruh jurnalis yang bertugas di Enrekang untuk turut serta dalam menyukseskan Pilkada dengan menyajikan berita yang obyektif dan dapat dipercaya.
Wartawan harus profesional, netral, dan bertanggung jawab dalam setiap laporannya, pungkasnya.
Dengan meningkatnya keterampilan dan pengetahuan jurnalis tentang kode etik dan regulasi pers, PWI Enrekang berharap media dapat menjadi sumber informasi yang kredibel dalam menjaga kondusivitas Pilkada 2024 di Kabupaten Enrekang. ***