Makassar (mediapesan) – Keluarga seorang jemaat Gereja Bukit Zaitun harus menghadapi situasi tak terduga setelah jenazah salah satu anggota keluarga mereka ditolak oleh Rumah Duka Budi Luhur Makassar.
Keputusan ini memaksa keluarga menyemayamkan jenazah di gereja setelah berbagai upaya negosiasi dengan pihak rumah duka tidak membuahkan hasil.
Keponakan almarhumah, (EA), mengungkapkan bahwa sejak awal keluarga telah menyiapkan semua perlengkapan jenazah, termasuk peti dan ambulans.
Mengingat kondisi rumah keluarga di Maccini Sombala sedang dilanda banjir, mereka memilih Rumah Duka Budi Luhur sebagai tempat persemayaman.
Namun, ketika menghubungi pihak rumah duka, (EA) mengaku mendapat pertanyaan yang mengejutkan: “Apakah almarhumah keturunan Tionghoa?”
Setelah menjawab bahwa almarhumah bukan keturunan Tionghoa, komunikasi menjadi sulit.
Saya menelepon beberapa kali, tapi selalu diputus. Mereka bilang akan berkoordinasi dulu, tapi akhirnya menyatakan jenazah tidak bisa disemayamkan di sana, ungkap (EA).
Meski keluarga sudah siap membayar biaya yang diperlukan, mereka tetap ditolak.
Pihak Budi Luhur bahkan menyarankan mencari rumah duka lain, termasuk yang ada di rumah sakit, meskipun opsi tersebut tidak memungkinkan.
Dalam kondisi darurat dan cuaca yang tidak mendukung, keluarga akhirnya membawa jenazah ke Gereja Bukit Zaitun.
Kami hanya ingin tempat yang layak untuk tante kami. Karena rumah duka mempersulit, gereja menjadi pilihan terbaik, ujar (EA).
Kebijakan yang Tidak Transparan?
Hingga kini, belum ada penjelasan resmi dari Rumah Duka Budi Luhur terkait alasan penolakan tersebut.
Keluarga juga mengeluhkan kurangnya transparansi mengenai kebijakan rumah duka.
Tidak ada pemberitahuan resmi bahwa setiap keluarga yang berduka wajib membeli peti jenazah di sana. Kami juga tidak tahu kalau jenazah non-Tionghoa tidak bisa disemayamkan di Budi Luhur, jelas (EA).
Beberapa warga turut mempertanyakan kebijakan tersebut, yang dinilai diskriminatif dan tidak dijelaskan secara terbuka.
Mereka berharap pihak rumah duka segera memberikan klarifikasi agar tidak terjadi kesalahpahaman di masa mendatang.
Hingga berita ini diturunkan, pihak pengelola Rumah Duka Budi Luhur belum memberikan tanggapan resmi. ***