mediapesan.com | Sejumlah wartawan dari Kota Tarakan, Kalimantan Utara, telah meramaikan suasana di Lembaga Pelatihan Jurnalistik dan Kehumasan, Phinisi Pers Multimedia Training Center (P2MTC) di Makassar.
Dalam pelatihan yang berlangsung pada Kamis kemarin (14/3/2024), para peserta belajar tentang berbagai aspek penting dalam dunia jurnalistik.
Menurut Direktur P2MTC, Fred Kuen Daeng Narang, M.Si, pelatihan ini diinisiasi atas permintaan langsung dari Pemimpin Redaksi media di Tarakan, Kaltara.
Mereka mengirim wartawannya untuk mengikuti program yang disesuaikan dengan kebutuhan dasar seorang jurnalis.
Materi yang diajarkan meliputi pengetahuan dasar jurnalisme, teknik merencanakan, meliput, dan mencari berita, wawancara, teknik penulisan berita, hingga keterampilan mengedit dan mengambil foto berita.
Fred juga menjelaskan bahwa P2MTC, yang telah berusia lima tahun, secara rutin menyelenggarakan pelatihan jurnalistik untuk berbagai kalangan, baik yang bersifat sosial maupun berbiaya murah.
Pelatihan sosial tersebut melibatkan berbagai komunitas seperti pers kampus, pramuka, palang merah, dan lainnya.
Fred, yang juga Asesor lisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kepercayaan masyarakat terhadap P2MTC.
Tidak hanya dari Tarakan, wartawan dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jakarta, telah memanfaatkan fasilitas pelatihan yang disediakan oleh P2MTC.
Fred menjelaskan bahwa P2MTC memiliki spesifikasi khusus untuk melatih wartawan, redaktur, dan Pemimpin Redaksi, bahkan hingga tingkat sertifikasi kompetensi jurnalistik secara individu.
Menurut Fred, meningkatkan kualitas profesi, kompetensi, dan profesionalisme wartawan adalah hal yang sangat dibutuhkan saat ini.
Dia juga menyoroti pentingnya dukungan dari negara, baik dalam bentuk bantuan dana pelatihan maupun pemberian tunjangan kompetensi kepada wartawan, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Meskipun demikian, hingga saat ini, lembaga pelatihan seperti P2MTC tetap mengandalkan kemandiriannya, dengan mengutamakan idealisme dan pengabdian terhadap profesi.
Fred menegaskan bahwa bantuan dari BUMN dan swasta dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) dapat menjadi solusi untuk memperluas jangkauan pelatihan jurnalistik di seluruh daerah, demi meningkatkan kualitas pemberitaan dan demokrasi di Indonesia. ***