MEDIAPESAN – Jembatan Barombong di Kota Makassar kembali menjadi sorotan setelah warga mengeluhkan maraknya truk enam roda bermuatan pasir yang melintas di tengah jam sibuk pagi hari.
Keberadaan truk-truk bertonase besar tersebut dituding menjadi biang kemacetan dan mengancam keselamatan pengguna jalan lainnya.
Pantauan langsung pada Senin pagi (19/5/2025) antara pukul 06.30 hingga 07.00 WITA menunjukkan lalu lintas padat disesaki oleh sejumlah truk bermuatan pasir, tepat di saat ribuan warga memadati jalur tersebut untuk beraktivitas.
Setiap pagi, truk-truk besar itu bebas lalu lalang, padahal jalan sudah macet. Mereka sering bawa muatan berlebih, pasirnya sampai mengganggu pandangan kami. Ini sangat berbahaya, ujar salah satu pengguna jalan yang enggan disebutkan namanya.
Ia menyebut situasi tersebut tak hanya membuat frustrasi, tapi juga menciptakan potensi kecelakaan yang tinggi.
Kalau dibiarkan, tinggal tunggu waktu saja sampai ada korban, tegasnya.
Diduga Langgar Aturan Wali Kota
Keberadaan truk bertonase besar di jalan protokol pada pagi hari juga disinyalir melanggar Peraturan Wali Kota Makassar Nomor 94 Tahun 2013, yang secara tegas membatasi operasional kendaraan berat—yakni hanya diperbolehkan melintas pukul 21.00 hingga 05.00 WITA.
Namun realita di lapangan menunjukkan sebaliknya. Truk-truk pengangkut material galian seperti pasir justru aktif beroperasi di luar jam yang ditentukan, dan aparat dinilai belum bertindak tegas.
Ini jelas pelanggaran. Kami butuh kehadiran pemerintah, bukan hanya imbauan, kata seorang warga lain.
Dinas Perhubungan Janji Tindak Lanjut
Menanggapi laporan tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Kota Makassar, Zainal Ibrahim, menyatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan aparat kepolisian lalu lintas.
Saya akan koordinasikan ke Kasatlantas, karena ini sudah mengganggu lalu lintas. Nanti saya juga sampaikan ke kepala bidang agar ada penyampaian ke pihak terkait untuk tidak melakukan parkir maupun operasional di waktu yang tidak diperbolehkan, ujar Zainal melalui pesan WhatsApp kepada wartawan.
Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tindakan nyata di lapangan, sementara arus truk di Jembatan Barombong terus berlangsung setiap pagi.
Titik Kritis Perlu Pengawasan Ketat
Jembatan Barombong merupakan akses vital yang menghubungkan kawasan pesisir dan pemukiman padat di bagian barat daya Makassar.
Minimnya pengawasan dan pengendalian lalu lintas di kawasan ini dikhawatirkan menjadikannya sebagai titik kritis kecelakaan lalu lintas.
Warga mendesak penegakan aturan yang lebih tegas dari pemerintah kota, termasuk operasi gabungan untuk menertibkan truk bermuatan berat yang melanggar jam operasional. ***