MEDIAPESAN, Gesi, Kabupaten Sragen -Beberapa hari setelah banjir melanda wilayah Gesi, aliran sungai yang melintasi kecamatan ini masih menyisakan tumpukan yang kurang menyenangkan.
Bukan hanya bekas genangan air, tetapi gunungan sampah—dari botol plastik hingga limbah rumah tangga—yang menumpuk di sepanjang tepi sungai.
Namun di tengah kerusakan itu, muncul secercah harapan.
Warga setempat, bersama aparat pemerintahan dan prajurit TNI, bahu-membahu membersihkan aliran sungai.
Di antara mereka, Serda Heri Purnomo—Babinsa dari Koramil 12/Gesi Kodim 0725/Sragen—terlihat memimpin, bukan dari belakang, tapi langsung di lumpur bersama masyarakat.
Ini bukan hanya soal sampah yang terlihat di permukaan, ujar Heri, sambil mengangkat kantong plastik dari dasar sungai. Kami juga membersihkan bagian bawahnya agar tidak terjadi penyumbatan yang bisa sebabkan banjir kembali.
Kegiatan karya bakti ini berlangsung tertib dan penuh semangat.
Dari anak muda hingga orang tua, semuanya terlibat.
Alat sederhana seperti cangkul dan karung goni menjadi senjata melawan sampah yang telah lama terabaikan.
Lebih dari sekadar kegiatan bersih-bersih, inisiatif ini mencerminkan kepedulian bersama terhadap lingkungan.
Kehadiran Babinsa seperti Heri bukan hanya membantu secara teknis, tapi juga menjadi simbol solidaritas antara militer dan rakyat.
Kehadiran Babinsa membuat kami makin semangat, ujar seorang warga sambil menyeka keringat.
Di Indonesia, karya bakti sudah lama menjadi bentuk nyata gotong-royong yang melibatkan semua elemen masyarakat.
Namun di tengah tantangan lingkungan yang kian kompleks, kegiatan seperti ini kini juga menjadi panggilan untuk kesadaran kolektif.
Kalau kita semua sadar, sungai ini bukan tempat sampah, mungkin banjir kemarin tak akan separah itu, tambah Heri. Kami berharap ini bisa jadi contoh, bukan hanya untuk Gesi, tapi juga desa-desa lain.
Sungai di Gesi hari ini mungkin belum sepenuhnya pulih, namun langkah-langkah kecil seperti ini menunjukkan arah perubahan.
Dari lumpur dan sampah, tumbuh benih kepedulian yang—jika dirawat—dapat menjadi kekuatan besar dalam menjaga alam dan kehidupan di sekitarnya. ***