MEDIAPESAN, Jakarta – Maskapai nasional Garuda Indonesia, yang telah beroperasi selama 76 tahun dan menjadi salah satu pemberi kerja terbesar di negara ini, tengah melakukan pembicaraan dengan pengelola dana kekayaan negara, Danantara, terkait potensi suntikan modal sebesar USD 500 juta.
Menurut sejumlah sumber yang mengetahui langsung proses tersebut, kesepakatan bisa dicapai paling cepat pada bulan Juni atau Juli.
Pendanaan ini direncanakan sebagai bagian dari tahap awal dan dapat dilakukan dalam dua tahap guna membantu memperkuat kondisi keuangan maskapai yang sedang mengalami tekanan berat.
Pembicaraan ini bersifat tertutup, dan belum ada pernyataan resmi dari kedua pihak.
Para sumber meminta identitasnya dirahasiakan karena informasi tersebut belum dipublikasikan secara resmi.
Garuda Indonesia, yang dulu menjadi simbol kebanggaan nasional, masih bergulat dengan dampak pandemi, biaya operasional tinggi, dan beban utang yang menumpuk.

Meski telah melakukan restrukturisasi dan penyesuaian operasional, maskapai ini tetap membutuhkan modal baru demi menjaga keberlanjutan bisnisnya.
Danantara, sebagai lembaga baru yang ditugaskan mengelola dana kekayaan negara, digadang-gadang akan menjadi mitra strategis dalam mendukung pemulihan ekonomi, termasuk lewat investasi di BUMN.
Hingga saat ini, baik Garuda Indonesia maupun Danantara belum memberikan komentar resmi terkait pembicaraan yang tengah berlangsung.