Enrekang, 20 Juni (MEDIAPESAN) – Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Enrekang menggelar kegiatan Monitoring dan Evaluasi Satgas Swasembada Pangan Kementerian Pertanian pada Rabu lalu, 18 Juni 2025 pukul 09.07 WITA.
Acara ini bertujuan untuk meninjau capaian dan percepatan program swasembada pangan di wilayah Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Enrekang.
Hadir dalam kegiatan ini Ketua Tim Satgas Swasembada Pangan Kementan RI Brigjen TNI Wawan Erawan, Kolonel Kav Donova, Dr. Ir. Syamsuddin dari Balai Besar Penerapan dan Modernisasi Pertanian Bogor, Dr. Amin Nur dari BRMP Tanaman Serealia Sulsel, Bupati Enrekang H. Muh. Yusuf Ritangnga, serta para pejabat TNI, kepala dinas pertanian dari Sidrap dan Enrekang, Babinsa, Koordinator BPP, dan tamu undangan lainnya.
Plt. Kadis Pertanian Enrekang, Dr. Muh. Ikbar Ashadi, melaporkan bahwa capaian Luas Tambah Tanam (LTT) padi untuk dua bulan terakhir mencapai 97,36% pada Mei dan 81% pada Juni.
Adapun realisasi LTT Reguler Padi untuk tahun 2022 hingga 2024 serta progres 2025 adalah sebagai berikut:
- Tahun 2022: 10.577,71 ha
- Tahun 2023: 7.574,24 ha
- Tahun 2024: 10.846,13 ha
- Januari – 31 Mei 2025: 5.460 ha
Ia juga menyampaikan bahwa curah hujan di wilayah Sulawesi masih berada pada kategori menengah (101–300 mm), sesuai prediksi BMKG dua bulan terakhir.
Selain itu, Dinas Pertanian Enrekang akan menandatangani kontrak pengolahan lahan (Oplah) bersama Kodim 1419/Enrekang seluas 1.914 hektare.
Dandim 1419/Enrekang Letkol Inf Augustiar Adinegoro menyampaikan bahwa pihaknya aktif melakukan monitoring LTT reguler selama tahun 2025.
Dari target 16.662 hektare untuk Januari–Desember, baru terealisasi 7.529 hektare hingga 16 Juni, dengan sisa 9.133 hektare yang masih belum tertanam.
Penanaman padi Gogo telah dilakukan di tujuh kecamatan, mencakup luas 450 hektare dan melibatkan 45 kelompok tani.
Untuk optimalisasi lahan tahun anggaran 2025, total lahan yang direncanakan mencapai 1.917 hektare, dengan rincian: Maiwa (1.306 ha), Cendana (323 ha), Enrekang (204 ha), dan Baraka (84 ha).
Upaya percepatan tanam dilakukan melalui pendampingan irigasi dan pengecekan lahan sawah oleh TNI.
Brigjen TNI Wawan Erawan mengucapkan terima kasih atas sambutan dari Bupati Enrekang dan Dandim 1419, serta menyampaikan keprihatinan atas kondisi pangan global yang dipengaruhi fenomena El Nino dan La Nina.
Kami tidak ingin Indonesia mengalami kekurangan pangan seperti negara lain. Maka itu, sinergi semua pihak sangat dibutuhkan untuk memperkuat swasembada pangan, ujarnya.
Ia menekankan bahwa program swasembada pangan memerlukan komitmen dari pemerintah daerah serta terobosan teknologi untuk meningkatkan produktivitas petani.
Ia juga menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian telah membentuk “Brigade Pangan” di empat kabupaten, yakni Pinrang, Sidrap, Wajo, dan Bone, dengan target minimal pengolahan lahan seluas 200 hektare dan dukungan dana sekitar Rp3 miliar per kabupaten.
Bupati Enrekang H. Muh. Yusuf Ritangnga menyatakan bahwa program swasembada pangan sejalan dengan kebutuhan masyarakat Enrekang, yang sekitar 80% berprofesi sebagai petani.