Washington, (MEDIAPESAN) – Sebuah foto Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dengan raut wajah yang terlihat putus asa, dirilis media Amerika Serikat pada Senin malam waktu setempat.
Foto tersebut beredar luas hanya beberapa saat setelah Netanyahu menerima pengarahan penting terkait operasi militer Israel terhadap Hamas di Jalur Gaza.
Sumber-sumber diplomatik di Washington menyebutkan bahwa foto itu diambil dalam pertemuan tertutup dengan pejabat intelijen dan militer Amerika.
Dalam sesi itu, Netanyahu disebut menerima laporan terbaru tentang situasi di Khan Yunis, Gaza selatan, termasuk sejumlah tentara Israel yang tewas dan luka-luka akibat perlawanan sengit dari Hamas.
- Iklan Google -
Jasa Pembuatan Website Berita
Netanyahu sedang berada di AS dalam rangka kunjungan tidak resmi.
Dalam waktu sekitar satu jam setelah foto itu beredar, ia dijadwalkan bertemu dengan Presiden Donald Trump.
Belum ada konfirmasi dari pihak Netanyahu apakah materi pengarahan terkait Gaza akan dibawa ke meja pertemuan.
Jasa Pembuatan Website Berita
Raut wajah Netanyahu dalam foto itu menggambarkan tekanan besar yang sedang dihadapinya, baik dari medan pertempuran di Gaza maupun dari tekanan politik di dalam negeri.
Sejumlah media Israel menyebutkan bahwa sang perdana menteri tampak terpukul setelah mendengar kabar tentang seorang komandan pasukan Israel yang mengalami luka serius dalam operasi di lapangan.
Kantor Netanyahu belum memberikan tanggapan resmi mengenai beredarnya foto tersebut.
- Iklan Google -
Namun seorang pejabat senior Israel yang dikutip dari Channel 12 menyebutkan bahwa “situasi di lapangan lebih rumit dari yang dilaporkan secara publik, dan itu tercermin dari ekspresi perdana menteri.”
Gedung Putih juga belum mengeluarkan pernyataan resmi.
Namun, juru bicara pemerintahan Presiden Donald Trump kembali menegaskan bahwa AS mendukung Israel dalam menghadapi ancaman dari Hamas, sembari tetap menyerukan agar Israel meminimalkan korban sipil dalam setiap operasinya di Gaza.
Pertemuan Netanyahu dan Trump disebut berlangsung secara tertutup, dengan sejumlah agenda yang belum diumumkan ke publik.
