Makassar (mediapesan.com) –
“Saya tidak ingin berjanji tetapi apa yang saya bisa bantu,” tutur Sienny Wahyuni Tantular. (“I don’t want to make any promises but what can I do to help,” said Sienny Wahyuni Tantular).
Sienny Wahyuni Tantular adalah calon legislatif DPRD Kota Makassar dari Partai PDIP untuk daerah pemilihan (dapil) II menggelar silaturahmi dengan para muda Kecamatan Bontoala dan Kecamatan Tallo Kota Makassar.
Sienny Wahyuni Tantular is a legislative candidate for the Makassar City DPRD from the PDIP Party for electoral district (dapil) II, holding a gathering with young figures from Bontoala District and Tallo District, Makassar City.
Terlihat para tokoh-tokoh masyarakat sangat antusias mengikuti silatuhrami dan kunjungan yang di gelar oleh Sienny selaku caleg DPRD Makassar pada dapil II, apalagi pemaparan salah satu visi dari dirinya yakni ingin menciptakan lapangan kerja yang luas sehingga masyarakat dapat terbantu, terutama kesejahteraan ekonomi keluarga.
It was seen that the community figures were very enthusiastic about participating in the social gathering and visit held by Sienny as the Makassar DPRD legislative candidate in electoral district II, especially the presentation of one of her visions, namely wanting to create large employment opportunities so that the community could be helped, especially the economic welfare of the family.
Menurut Sienny Wahyuni Tantular, bahwa lebih baik kalau saya menggaji karyawan saya daripada memilih untuk tidak menggunakan money politic.
According to Sienny Wahyuni Tantular, it would be better if I paid my employees rather than choosing not to use money politics.
“Bukan saya tidak memiliki dana tetapi saatnya kita harus merubah pola pikir masyarakat dengan cara menyetop politik uang, karena salah satu sarana instrumen terciptanya para oknum pejabat yang korupsi,” ucapnya tempo lalu, Sabtu (23/09/2023).
“It’s not that I don’t have funds, but it’s time for us to change people’s mindset by stopping money politics, because one of the instruments is the creation of corrupt officials,” he said last time, Saturday (23/09/2023).
“Jadi bukan karena saya tidak ingin mengeluarkan dana tetapi lebih baik jika saya menghidupi ribuan orang yang dibantu untuk dapat bekerja daripada menghabiskan dana dengan cara probabilitas (untung-rugi, red). Saya bisa menilai bahwa suara orang dapat dibeli dengan menggunakan dana yang besar, dan setelah selesai lima tahun baru saya datang lagi, tetapi saya tidak ingin dan berupaya mengantisipasi terjadinya money politik di Kota Makassar,” ujarnya.
“So it’s not that I don’t want to spend funds, but it’s better if I support thousands of people who are helped to be able to work rather than spending funds using probability (profit and loss, ed). I can judge that people’s votes can be bought using large funds, “And after completing five years, I came again, but I didn’t want to and tried to anticipate the occurrence of money politics in Makassar City,” he said.
Lanjut Sienny, bahwa kita disini setara dengan saya juga, jika nanti dirinya terpilih jadi anggota DPRD Kota Makassar maka tidak terlepas dari peran dan bantuan dari perjuangan teman-teman semuanya.
Sienny continued, that we here are equal to me too, if later he is elected as a member of the Makassar City DPRD then it will not be separated from the role and assistance of the struggle of all his friends.
“Hal itu tidak akan bisa terlupakan, saya tidak ingin berjanji tetapi apa yang saya bisa bantu, maka pasti saya akan bertindak tanpa harus banyak bicara, walaupun ini masih dalam proses namun saya akan terus melakukannya dengan bertahap,” jelas Sienny Wahyuni Tantular.
“This will never be forgotten, I don’t want to make promises but if I can help, I will definitely act without having to say much, even though this is still in process, I will continue to do it in stages,” explained Sienny Wahyuni Tantular.
Ketika dirinya menggunakan janji, maka namanya bisa saja jelek di partai dan masyarakat jikalau tidak terealisasi.
When he uses promises, his name could be bad in the party and society if they are not realized.
“Saya seorang pebisnis tidak ingin kalau masyarakat di bodoh-bodohi terus menerus, saatnya kita harus melepaskan kebodohan itu dengan tidak bermanuver menggunakan politik uang. Kalau kita sepemikiran, ayo kita sama-sama berjuang dalam skala jangka panjang dan membuktikan bahwa kita memang bisa,” ujar Sienny Wahyuni Tantula.
“As a businessman, I don’t want people to be continuously fooled. It’s time for us to let go of that stupidity by not maneuvering using money politics. If we are of the same mind, let’s fight together on a long-term scale and prove that we can do it,” said Sienny Wahyuni Tantula.