Gaza (mediapesan.com) – Serangan udara Israel pada Kamis (9/11/2023) malam lalu mengguncang wilayah sekitar Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
Ketua Presidensium MER-C, Sarbini Abdul Murad, mengungkapkan insiden tersebut dan menyoroti kondisi rumah sakit yang mengalami kerusakan fisik akibat serangan.
Sarbini menyatakan bahwa serangan itu merupakan tindakan teror Israel, menciptakan ketidakamanan bagi warga yang mencari perlindungan di rumah sakit, dan merupakan kejadian berulang suara rudal yang sering melewati wilayah tersebut.
Dia juga menepis isu bahwa Rumah Sakit Indonesia memiliki bunker bawah tanah, menyebutnya sebagai upaya Israel dan buzzer untuk membuat masyarakat keluar, meninggalkan rumah sakit kosong dan memudahkan Israel menghancurkannya.
“Sekarang, rumah sakit ini tidak lagi sesuai disebut sebagai ‘rumah sakit,’ melainkan lebih cocok disebut sebagai ‘pasar malam’ karena kondisinya yang rusak akibat serangan Israel dan tidak berlakunya lagi standar norma bagi rumah sakit,” ungkap Sarbini dalam media briefing secara daring bertajuk “Pengalaman Para Dokter Indonesia di Zona Perang”, Jumat (10/11/2023).
Dia menegaskan, saat pembangunan rumah sakit tidak ada pemikiran untuk membuat terowongan atau bunker. Sarbini menilai bahwa narasi tersebut adalah usaha Israel untuk menghancurkan rumah sakit tersebut, yang merupakan tempat perlindungan bagi banyak warga Palestina.
Sarbini mengungkapkan bahwa lantai 1-4 rumah sakit sudah dipenuhi oleh warga Palestina yang mencari perlindungan dari serangan Israel. Meskipun situasinya tidak aman dan berpotensi menular penyakit, para dokter di sana tetap berdedikasi tinggi.
“Dokter-dokter di Gaza bertahan dan tidak merasakan cemas ketakutan,” tandasnya.